KALTENGLIMA.COM - Pertandingan antara juara bertahan Italia dan Spanyol di Veltins-Arena, Gelsenkirchen, Jumat dini hari pukul 02.00 WIB nanti adalah laga terbesar dalam Euro 2024 sejauh ini.
Laga klasik ini menguak banyak aspek, termasuk rivalitas abadi antara kedua kiblat sepak bola Eropa yang menganut mazhab sepak bola yang berbeda.
Baik Italia maupun Spanyol sudah mengantongi tiga poin dari kemenangan mereka melawan Albania dan Kroasia. Italia menang 2-1 atas Albania, sedangkan Spanyol menggulung Kroasia 3-0.
Baca Juga: Persib Bandung Akan Kembali Berlatih Awal Juli
Sejak Olimpiade 1920 di Antwerp, Belgia, kedua tim sudah bertemu 40 kali dalam berbagai turnamen. Spanyol menang 13 kali, Italia menang 11 kali, dan sisanya berakhir seri.
Namun, pada tingkat turnamen utama sepak bola dunia, Azzurri dan La Roja baru bertemu sembilan kali; tiga kali dalam Piala Dunia dan enam kali dalam Piala Eropa.
Mereka adalah dua dari empat tim Eropa yang telah menjuarai Piala Dunia dan Piala Eropa.
Baca Juga: Resmi! Ini Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-16 di ASEAN Boys Championship 2024
Italia sedikit lebih unggul dengan empat gelar Piala Dunia dan tiga trofi Piala Eropa, sementara Spanyol memiliki satu gelar Piala Dunia dan tiga trofi Euro.
Dalam 16 tahun terakhir, pertemuan mereka selalu penuh dengan tensi tinggi. Mulai dari Euro 2008 ketika Spanyol menghentikan Italia di perempat final, hingga Euro 2012 di mana Spanyol mengalahkan Italia dua kali, termasuk di final.
Pada Euro 2020, Italia menang atas Spanyol lewat adu penalti di semifinal, yang kemudian mengantarkan mereka meraih gelar juara.
Baca Juga: Prediksi Slovenia vs Serbia di Euro 2024
Pertemuan ini juga mempertemukan dua pendekatan sepak bola yang berbeda. Italia sering dianggap tim yang menekankan pertahanan, sementara Spanyol dikenal berorientasi menyerang dengan penguasaan bola yang disebut "tiki taka".
Namun, beberapa tahun terakhir, Italia juga mulai bermain lebih menyerang, terutama di bawah asuhan pelatih Luciano Spalletti.