KALTENGLIMA.COM - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, menyatakan bahwa atlet pencak silat Indonesia tidak hanya berperan dalam meraih prestasi tetapi juga menjadi duta bangsa untuk memperkenalkan pencak silat ke dunia.
"Kita fokus meraih prestasi, tetapi yang lebih penting adalah menyosialisasikan bahwa pencak silat berasal dari Indonesia untuk dunia," ujar Okto seusai pembukaan Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 dan Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior ke-5 di Abu Dhabi, Rabu (18/12).
Pernyataan tersebut disampaikan Okto saat menjawab pertanyaan mengenai langkah strategis Indonesia jika pencak silat diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Baca Juga: Motor Hadiah Orang Tua Seharga Rp40 Juta Hilang di Parkiran Pancoran
Saat ini, KOI bersama Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) mendukung Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat) dalam upaya mendapatkan pengakuan IOC.
Menurut Okto, momentum Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 ini menjadi ajang unjuk gigi pencak silat di tingkat internasional. "Ini adalah langkah kita menuju Olimpiade di masa mendatang," tambahnya.
Okto juga menegaskan bahwa penyelenggaraan kejuaraan dunia di Uni Emirat Arab (UAE) merupakan kebanggaan bagi Indonesia, mengingat pencak silat adalah warisan budaya bangsa.
Baca Juga: Gunung Rinjani Bakal Ditutup Sampai 2 April 2025
Kejuaraan Dunia Pencak Silat tahun ini melibatkan 1.100 atlet dari 55 negara, berlangsung pada 18-22 Desember. Indonesia sendiri mengirimkan 78 atlet untuk bertanding dan 115 atlet untuk melakukan atraksi dalam pembukaan.
Acara ini dibuka oleh Wakil Ketua Umum PB IPSI Sugiono yang juga Menteri Luar Negeri RI, Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari, dan Menteri Olahraga UEA Ahmad Belhoul Al Falasi.