Kaltenglima.com-Sesi kualifikasi pertama MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika berlangsung penuh drama, terutama dengan jatuhnya Marc Marquez.
Juara dunia delapan kali di semua kelas grand prix ini sempat dua kali terjatuh saat melaju di lintasan.
Belum ada keterangan resmi terkait crash ini. Namun di para netizen sudah berspekulasi bahwa gegaranya adalah lantaran Marquez diteriaki Ayang oleh seorang penonton wanita.
Insiden yang diunggah pada laman fb KataKita https://fb.watch/bSjVFSXnAU/
Dalam postingan tersebut terdengar teriakan “Semangat Ayang” sesaat sebelum Honda Repsol yang dikendarai Marc Marquez terjatuh. Dalam postingan penyebab jatuhnya Marc Marquez versi netizen itu juga dituliskan komentar menggelitik Gara-gara diteriaki ayang, mang Marquez jadi gak fokus nih..’..
Pada sesi kualifikasi pertama MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Marc Marquez mengalami crash dua kali Sabtu (19/3/2022) sebagaimana dikutip dari JawaPos.com.
Jarak dua insiden itu pun sekitar lima menit saja. Yang pertama, dia jatuh di tikungan ke-13. Dia berdiri cepat, lalu berlari ke garasi untuk mendapatkan motor cadangannya. Namun, satu lap belum berakhir, tepatnya di tikungan ke-12, dia kembali terjatuh. Benar-benar bikin frustrasi.
Memasuki hari kedua rangkaian MotoGP Indonesia, situasinya tak lantas lebih mudah bagi rider-rider kelas premium untuk beradaptasi dengan Sirkuit Mandalika.
Bukan hanya karena kondisi permukaan aspal yang berbeda pada lintasan tersebut. Mereka juga frustrasi dengan ban baru yang dibawa Michelin ke Mandalika.
Keputusan Michelin itu diambil setelah mengevaluasi hasil tes pramusim di sirkuit yang sama sebulan lalu. ”Sirkuit ini adalah tantangan terbesar bagi perusahaan kami,” ujar Michelin Two-Wheels Motorsport Manager Piero Taramasso.
Di tes pramusim, Michelin menemukan bahwa ban standar mengalami pemanasan hingga 160 derajat Celsius. Itu terlalu panas. Berbahaya untuk pembalap. Ban bisa pecah. Taramasso menyebut temperatur ban harus diturunkan sekitar 20 derajat Celsius. ”Panas di Mandalika ini tidak kami temukan di sirkuit-sirkuit lain,” ungkapnya.
Keputusan diambil dengan menyiapkan ban dengan casing atau lapisan luar lebih tebal atau lebih keras. Ban itu kali terakhir dipakai pada awal 2019 dan tidak pernah digunakan lagi. Berdasar data Michelin, dengan ban tersebut, temperatur bisa diturunkan 15 derajat Celsius. ”Hanya ini pilihan terbaik,” katanya.
Dengan permukaan ban lebih keras, dampaknya adalah daya cengkeram akan berkurang. Meski, stabilitas motor bertambah.
Ketika pada sesi kualifikasi kemarin motor-motor digeber sampai limit untuk berebut posisi start terbaik, rider-rider berjatuhan. Selain Marquez, ada juga Franco Morbidelli, Joan Mir, dan Marco Bezzecchi.
”Aku tidak tahu apakah ini karena lapisan ban baru. Sejak di Qatar, aku mengeluhkan cengkeraman ban. Dan, di sini aku tidak bisa memasuki tikungan dengan kecepatan yang aku inginkan,” keluh Mir.