KALTENGLIMA.com, Muara Teweh- sulitnya mendapatkan elpiji bersubsidi 3 kg juga terjadi di wilayah kecamatan.
Warga terus mengeluhkan sulitnya mendapatkan elpiji bersubsidi 3 kg itu dan meminta upaya pemerintah.
Baca Juga: Cek Kesiapan, Pj Bupati dan Forkopimda Pantau Logistik Pemilu 2024
Seperti di Benangin, Ibukota Kecamatan Teweh Timur, warga mengaku sudah empat hari elpiji bersubsidi menghilang. Meski pun ada harganya menggila tembus Rp55.000 per tabung.
"Di Kecamatan Teweh Timur elpiji berubsidi 3 kg langka. Sudah empat hari barang tidak ada Kalo di warung biaa harga jual Rp55.000," kata Agustina Roy, Senin 18 Desember 2023.
Baca Juga: Liverpool Gagal Menang, Kapten Virgil van Dijk Sindii Gaya Permainan Manchester United
Baca Juga: Rombongan Mobil Anies Baswedan Alami Keceakaan Beruntun Saat Kampanye ke Aceh Timur
Sementara itu di Muara Teweh, antrian panjang di sejumlah pangkalan sudah seminggu lebih terjadi. Pemandangan ini membuktikan sulitnya mencari elpiji brsubsidi di Kota Muara Teweh belum bisa diatasi.
"Kalau di warung eceran harga sudah tembus Rp50.000 sampai Rp55.000 per tabung," kata Fatimah Bagan warga Muara Teweh menimpali.
Baca Juga: Debut Gemilang Radja Nainggolan di Bhayangkara FC, Langsung Lepaskan Tendangan Maut
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Barito Utara, Dewi Handayani di konfirmasi media ini mengatakan, masih mencari tahu sulitnya arg mencari elpiji bersubsidi 3 kg.
Padahal kata Dewi, informasi dari pihak SPBE distribusi elpiji bersubsidi lancar tidak ada kendala.
"Dari laporan SPBE distribusi lancar selalu datang setiap hari. Ini kmi juga mau lihat ke PBE agar trahu penyebab sulitnya warga mendapatkan gas subsidi.
Kami juga telah menyurati pihak Pertmina perwakilan Kalteng terkait kondisi ini," tandas Dewi handayani.(*)