KALTENG LIMA.com, Muara Teweh - Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui Dinas Pertanian Kabupaten Barito utara melaksanakan panen padi bersama di desa Walur kecamatan Gunung Timang.
Panen padi bersama dihadiri oleh pejabat lingkup Dinas Pertanian beserta jajarannnya, perwakilan Kodim 1013 Muara Teweh, koordinator BPP Gunung Timang beserta jajarannya, PPL kecamatan Gunumg Timang, kepala desa Walur dan semua kelompok tani desa Walur.
Baca Juga: Hasil MPL ID S13 : RRQ Hoshi Pecundangi EVOS Glory
Menurut Kepala Dinas Pertanian Barut Sugeng, sebelum melaksanakan kegiatan dilakukan kegiatan perhitungan produktifitas menggunakan metode pengambilan sempel melalui ubinan dengan hasil rata rata produktifitasnya 5.6 ton/Ha. Jumlah luasan padi yang dipanen di desa Walur seluas 100 Ha dengan varietas inpari 9.
"Produksi dan produktifitas hasil panen padi varietas inpari 9 tersebut karena petani bersama kelompok tani melakukan kegiatan budidaya tanaman dengan baik sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi dapat optimal," katanya Kamis (21/3/2024).
Baca Juga: Catat! Inilah 9 Manfaat Jus Semagka untuk Kesehatan
Baca Juga: Pj Bupati Hermon Sambut Kunker DPRD Kubar
Selain itu, Kepala Dinas Pertanian Barito Utara mengharapkan kepada semua kelompok tani yang ada di Barito Utara agar bersemangat untuk meningkatkan usaha taninya melalui penanaman kembali pada musim tanam periode April-September.
"Dengan harapan untuk menjaga ketersediaan pangan, stabilitas pangan dan kemandirian pangan diwilayah Kabupaten Barito utara sehingga terciptalah kemakmuran masyarakat untuk menjaga stabilitas nasional yang mantap dan kuat." tukas Sugeng.
Baca Juga: Hasil MPL ID S13 : Aura Terbantai BTR
Di tempat terpisah, penjabat Bupati Barito Utara Drs Muhlis mengatakan kegiatan panen seluas 100Ha di desa Walur dengan varietas inpari 9 yang kita laksanakan ini menjadi angin segar bagi Kabupaten Barito Utara, terutama dalam situasi menghadapi kenaikan harga beras dan gejolak inflasi.
"Saya berharap produksi padi di desa Walur ini dapat mendukung ketahanan pangan sekaligus membantu mengendalikan inflasi di Barut, meskipun stok beras di Barut masih aman, tapi beras merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi tertinggi, terlebih saat bulan suci ramadhan seperti sekarang ini dan menjelang hari raya Idul Fitri tentu kebutuhan akan beras semakin meningkat dari hari-hari biasanya," Jelasnya. (*).