KALTENGLIMA.COM - Penjabat (Pj) Bupati Barito Utara Drs. Muhlis menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Periode Ke-2 Triwulan I pada Evaluasi kinerja terakhirnya.
Pj Bupati mehadiri acara ini yang dilakukan oleh tim evaluator Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di ruang rapat Gedung Itjen Kemendagri di Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025.
Pada kegiatan ini, Pj Bupati Muhlis didampingi Staf Ahli Bupati, Inspektur Barut dan sejumlah kepala OPD lingkup Pemkab Barut.
Baca Juga: Artis Aurelie Moeremans Alami Tabrakan Berutun di Amerika, Begini Keadaannya
Evaluasi LPJ kali ini bisa dibilang evaluasi kinerja terakhir Muhlis selaku Pj Bupati Barut, karena dalam waktu dekat bupati Barut definitif terpilih akan dilantik.
Untuk itu, pada evaluasi LPJ periode Oktober-Desember ini, Pj Bupati Muhlis di hadapan tim evaluator Kemendagri melaporkan secara gamblang dan lengkap 10 aspek kinerja yang mencakup beberapa indikator yang menjadi objek evaluasi secara nasional.
Aspek pertama adalah inflasi, menurut Pj Bupati Muhlis, beragam upaya dan langkah konkrit untuk pengendalian dan penanganan dampak inflasi, telah dilakukannya.
Baca Juga: Begini Cara Mudah Scan Dokumen di WhatsApp, Tak Perlu Pakai Aplikasi Tambahan
Terbukti, tren harga komoditas inflasi di Kabupaten Barito Utara tercatat stabil sesuai laporan prognosa neraca pangan.
Aspek kedua adalah penanganan stunting. Dari hasil pengukuran prevalensi stunting Desember 2024, adalah 3,23% atau terdapat penurunan hingga 3,47% dari tahun sebelumnya.
Serta aspek ketiga adalah BUMD. Aspek keempat, lanjut Pj Bupati Muhlis adalah layanan publik.
Baca Juga: Setujui Tawaran Gaji Besar, Khvicha Kvaratskhelia Selangkah Lagi Gabung ke Klub Perancis Ini
Kelima adalah aspek pengangguran, pada aspek ini Pj Bupati Muhlis juga menjelaskan upaya ataupun terobosan Pemkab Barut untuk mengurangi angka tingkat pengangguran terbuka di daerahnya yang semula 3,97% pada Desember 2023 menjadi 1,81% di Desember 2024.
Sedangkan aspek keenam adalah aspek kemiskinan ekstrem, pada aspek ini sesuai data P3KE 2023 sejumlah 1309 KK sedangkan berdasarkan data tingkat dan jumlah penduduk miskin ekstrem Kalteng di Barut hingga Desember 2024 berjumlah 205 KK atau 840 Jiwa.