KALTENGLIMA.COM - Vokalis band The 1975, Matty Healy selama ini sudah banyak menuai perhatian akibat kontroversinyang dibuatnya.
Karena hal tersebut, Matty Healy mengungkapkan permintaan maafnya atas kontroversi yang telah dibuatnya, terlebih saat konser di negara tetangga, Malaysia.
Matty Healy mengungkapkan, ia melakukan itu karena "memenuhi karakter sosok rock star Abad ke-21".
Hal tersebut diungkapkannya pada saat manggung di Hollywood Bowl pada Senin, 2 Oktober 2023 malam waktu Amerika Serikat, sebelum band Inggris tersebut memulai hiatus mereka.
Baca Juga: Hadiri HUT ke-78 TNI, SBY Gagah Kenakan Seragam Lengkap Jenderal Bintang Empat
"Karena sejumlah tindakan saya melukai beberapa orang, saya meminta maaf kepada mereka, dan saya berjanji untuk berbuat lebih baik ke depannya," kata Healy.
"Saya rasa penting juga untuk saya mengungkapkan niat saya, sehingga semua orang tahu bahwa tak ada niat buruk dari saya," lanjutnya.
"Kalian tahu, sebagai seorang seniman, saya ingin menciptakan sebuah lingkungan untuk diri saya sendiri untuk tampil di mana semua yang saya lakukan dipahami secara harfiah," katanya.
Baca Juga: Anthony Ginting Tumbang di babak Perempatfinal Asian Games 2023
"Saya semacam menampilkan versi berlebihan dari diri saya di atas panggung, baik itu di media cetak atau dalam podcast dan dalam cara yang sering salah arah demi memenuhi karakter sosok rock star Abad ke-21. Jadi ini rumit," kata Matty Healy.
Melansir Daily Mail, pernyataan itu datang tak lama setelah Spice Ice mengaku bingung dengan pernyataan Healy yang bernada rasisme terhadap dirinya.
Pernyataan Healy yang dimaksud adalah saat Matty Healy berkomentar soal Spice Ice dalam sebuah siniar yang kini sudah dicabut dari Spotify dan Apple Music.
Baca Juga: Pemkab Ajak Dunia Usaha Turut Tangani Karhutla, Hermon : Perusahaan Harus Peduli
Dalam siniar itu, Healy menjuluki Spice Ice sebagai Chinese dan Inuit.
Imbas dari aksi Healy di Malaysia, The 1975 batal manggung di Jakarta yang semula digelar pada 23 Juli 2023.