KALTENGLIMA.COM - Tesla Elon Musk pada Sabtu (28/10/2023) mengumumkan sistem komunikasi berbasis satelitnya, Starlink, akan memperluas layanannya ke “organisasi bantuan yang diakui secara internasional” di Jalur Gaza.
Pasalnya, sebelumnya masyarakat di Gaza, Palestina, terputus dari akses telekomunikasi dunia luar akibat serangan udara Israel.
Akibatnya, bantuan pun sulit untuk didapatkan.
Baca Juga: Punya Kebun Sawit 250 Hektar Lebih, Wajib Plasma 20 Persen
“Pengumuman Musk itu muncul setelah Israel memutus jaringan komunikasi yang menyebabkan pemadaman informasi total di daerah kantong yang terkepung pada Jumat malam (27/10/2023),” ungkap laporan Anadolu.
Elon Musk mengatakan di X, “Starlink akan mendukung konektivitas ke organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Gaza.”
Diketahui, Starlink merupakan jaringan satelit di orbit rendah Bumi yang dapat menyediakan internet ke lokasi-lokasi terpencil, atau daerah-daerah yang infrastruktur komunikasinya tidak berfungsi dengan baik.
Baca Juga: French Open 2023 : Dua Wakil Indonesia ke Final l
Kabar tentang putusnya jalur telekomunikasi di Gaza pun juga disampaikan oleh Ketua Unicef Catherine Russel.
Ia tak bisa mengontak kolega Unicef di Gaza.
"Kami telah kehilangan kontak dengan rekan-rekan kami di Gaza. Saya sangat prihatin dengan keselamatan mereka dan malam horor yang tak bisa disampaikan dengan kata-kata yang dialami 1 juta anak di Gaza," ucap Russel di platform X.
Baca Juga: Wujud Kepedulian, Polsek Murung dan Koramil 1013/07 Murung Salurkan Bantuan
Sementara Israel sedang mempersiapkan operasi darat yang luas di Gaza, Kementerian Komunikasi Israel mengatakan pihaknya memulai pembicaraan resmi dengan perusahaan Musk, SpaceX, untuk menyediakan layanan Starlink sebagai cadangan jika sistem lain gagal di Israel.
Kementerian Israel menyatakan langkah ini akan memastikan kota-kota yang terletak di garis depan wilayah kantong Gaza dan zona perang menerima layanan internet terus-menerus.