KALTENGLIMA.COM - Surya Sahetapy yang tinggal di Amerika Serikat syok mendengar kondisi ayahnya, Ray Sahetapy yang sempat kritis. Ia langsung dilanda kebingungan dan hilang fokus.
Dirinya bimbang ketika mendengar kondisi Ray Sahetapy kritis, apakah segera pulang ke Indonesia atau tetap mengajar di kampus.
"Sempat bingung mau lanjut kerja ke kampus atau gimana dan akhirnya bilang ke dosen Karena ada situasi emergency," kata Surya Sahetapy saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025).
Baca Juga: Janji Tindak Jukir Liar di Monas, Rano Karno: Tak Ada Toleransi
Akhirnya, sang kakak ipar, Merdianti Octavia, memberi kabar Ray Sahetapy meninggal dunia. Surya Sahetapy tak henti-hentinya menangis setelah mendapatkan kabar duka itu.
"Kak Merdi WhatsApp bilang ayah sudah meninggal. Jadi merasa hidup berubah, merasa lemas gitu ya dan (antara) percaya (dan) nggak, (setiap) 30 menit, 20 menit sekali nangis," ungkap Surya Sahetapy.
Tangisan itu dikarenakan Surya Sahetapy memiliki trauma sebab ayahnya sempat dipindah-pindahkan saat sakit karena tak mendapatkan fasilitas yang memadai.
Baca Juga: Setelah Ditinggal Mudik Lebaran, Ini Cara Ampuh Hilangkan Rumah Bau Apak
"Sebelumnya sudah tahu Ayah sudah sakit dari 2017. Jadi cukup lama ditambah punya trauma juga layanan kesehatan di Indonesia jadi (pindah tempat)," ujar Surya Sahetapy.
Ketika di pemakaman, Surya Sahetapy terus memegang foto Ray Sahetapy sembari menangisinya. Pria yang berprofesi sebagai dosen di Amerika Serikat itu ikut menurunkan jenazah Ray Sahetapy ke liang lahad.
Raya Sahetapy sempat menceritakan kondisi Surya di Amerika Serikat usai mendengar kabar ayah mereka meninggal dunia. Raya mengatakan kakaknya terus menangis ketika video call.
Baca Juga: Picu Kontroversi, Ghibli Berpotensi Gugat OpenAI atas Pelanggaran Hak Cipta
Putra ketiga Ray Sahetapy dan Dewi Yull itu disebut Raya langsung beli tiket pesawat menuju Indonesia.
"Jadi pas dengar kabar, Kak Surya langsung beli tiket ke Jakarta pukul 05.00 pagi," kata Raya di rumah duka, kemarin.