olahraga

Rusuh Pasca Laga Arema FC Melawan Persebaya, Polisi Beberkan Alasan Tembakan Gas Air Mata ke Arah Suporter

Minggu, 2 Oktober 2022 | 10:59 WIB
Kerusuhan terjadi pasca laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan Malang Sabtu 1 Oktober 2022 (Ayo Indonesia)

KALTENGLIMA.COM - Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pasca laga lanjutan BRI Liga 1 Indonesia pekan ke 11 antara Arema FC versus Persebaya pada Sabtu (2/10/2022) malam.

Dari ratusan korban meninggal dunia pasca kerusuhan laga Arema FC melawan Persebaya Surabayat dua di antaranya merupakan polisi yang bertugas saat kejadian.

Baca Juga: Siap Tayang 24 November Mendatang, Berikut Sinopsis Film Keramat 2: Caruban Larang

Dari 127 korban sebanyak 34 orang dari 127 dinyatakan meninggal di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC versus Persebaya, selebihnya meninggal saat mendapatkan pertolongan di rumah sakit yang menjadi rujukan.

Kekalahan Singo Edaran 2-3 dari Persebaya Surabaya jadi pemicu suporter Arema Malang hingga turun ke lapangan.

Baca Juga: Menjelang Pemilu 2024, Siapa Aja Sih yang dilarang Untuk Menjadi Timses Pemilu?

Kapolda Jatim Nico Afinta mengakui, sejumlah petugasnya menembakan gas air mata ke arah tribun penonton yang diisi Aremania, pendukung Arema FC, pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Ia mengemukakan, sejarahya pertandingan lanjutan Liga 1 antara Arema FC Vs Persebaya berjalan lancar.

Namun, hasil akhir dengan kemenangan Persebaya 3-2 membuat sejumlah pendukung Arema kecewa dan meluapkan emosinya untuk mencari pemain dan ofisial.

Baca Juga: Terungkap! Lesti Kejora Ternyata Bukan Tipe Rizky Billar, “Dede, Kamu Itu Bukan Tipe Kakak Tau”

Lantaran suporter turun ke lapangan, petugas berusaha melakukan pengalihan agar para suporter tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.

INico mengklaim, penembakan gas air mata dilakukan lantaran pendukung sporter Arema FC melakukan tindakan yang dinilai membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

"Karena gas air mata itu, para sporter pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," terangnya seperti dikutip dari suara.com Minggu (2/10/2022). ***

Tags

Terkini

Oki Rengga Sebut Pelatih Timnas Harus Bebas Intervensi

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:54 WIB

PSG Dominasi Susunan 11 Pemain Terbaik FIFA Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB

Ousmane Dembele Raih Penghargaan The Best FIFA 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:35 WIB