KALTENGLIMA.com, Muara Teweh- Tingginya harga elpiji atau LPG bersubsidi di Barito Utara, Kalimantan Tengah, mendapatkan sorotan dari kalangan DPRD Barito Utara.
Terkait tingginya elpiji bersubsidi disarankan DPRD setempat agar dilakukan pasar penyeimbang.
Baca Juga: KPK Amankan 18 Orang Terjaring Dalam OTT Gubernur Maluku Utara
Hal itu seperu disampaikan anggota DPRD Barito Utara, Mustafa Joyo, terkait keluhan warga Desa Lemo mengeluh sulit dan mahalnya mendapatkan elpiji bersubsidi 3 kg.
"Pemkab mestinya melakukan lagi pasar penyeimbang, kasihan warga di pedesaan yang jauh dari pangkalan elpiji bersubsidi. Mereka sullit mendapatkan harga murah dan elpiji juga mesti harus ke Muara teweh mereka membeli," kata Mustafa Joyo Muchtar, Rabu 20 Desember 2023.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polres Murung Raya Turunkan Ratusan Personel Gabungan
Baca Juga: Shin Tae Yong Tarik Pratama Arhan ke Timnas: Menjaga Performa Agar Tidak 'Mati'
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, keluhan mahalnya harga elpiji bersubsidi tidak hanya dirasakan warga Lemo. Melainkan hampir seluruh desa di pedalaman.
"Jadi cara mengatasi dalam waktu segera lakukan pasar penyeimbang seperti yang sudah-sudah. Pemerintah melalui intansi terkait harus respon cepat. Apalagi warga juga banyak yang hendak merayakan Nataru," imbuhnya.
Seperti diketahui, sulit dan mahalnya harga elpiji bersubsidi membuat warga di Barito Utara, mencurahkan keluh kesah melalui media sosial.
Hal ini seperti diutarakan Jolew, warga Lemo. Dalam status di media sosialnya, iya menuliskan, bahwa kami masyarkat momohon dengan caleg-caleg yang ada di sekitar Barito Utara, menurunkan harga elpiji bersubsidi 3 kg.
Statusnya ramai di koment warga. Namun sayang, malam hari di buat, status itu keesokan harinya di hapus pemiliknya.
Hal senada juga dismpaikan Imus, warga Muara Teweh. "Saya tak berharap apa-apa kepada caleg-caleg. Satu aja permintan turunkan harga gas elpiji," tandasnya. (*)