KALTENGLIMA.com, Muara Teweh- Anggota DPRD Barito Utara, H Tajeri mengungkap masih ada sejumlah sekolah di daerah ini melakukan pungutan terhadap siswa-siswi.
Pungutan itu menurut Legislator asal Gerindra ini, berupa penebusan buku, seragam sekolah.
Baca Juga: Sapu Bersih MotoGP Austria 2024, Francesco Bagnaia Naik ke Puncak Klasemen
"Orangtua murid dan siswa masih ada melapor sekolah melakukan pungutan pembelian buku dan seragam sekolah. Sangat miris jika masih terjadi di sekolah dasar, menengah dan termasuk di sekolah menengah atas," kata Tajeri, Senin 19 Agustus 2024.
Menurut Tajeri pungutan dengan berbagai macam dalih.
Selain tebusan dan pembelian buku dan seragam juga ada hal lain dikeluhkan, yaitu gelar acara perpisahan. Pelepasan kelas akhir/ wisuda. Kasihan orang tua murid jadi terbebani.
Baca Juga: PKB Rekomendasi Heriyus-Rahmanto Maju Pilkada Murung Raya
Pihak terkait kata dia, mesti memonitoring hal ini di lapangan, baik di sekolah dasar(SD), SMP dan juga SMA. Sebab terangnya masih ada pungutan itu terjadi.
"Saya banyak terima pengaduan lewat WA dari orang tua murid. Sudah juga kami sampaikan jangan dituruti kalau tidak ada kemampuan untuk membeli buku. Alasan orang tua, beli beras saja susah, disuruh beli buku, baju jaket kemeja sekolah dan macam- macam untuk ditebus," bebernya.
DPRD lanjut dia menyuarakan ini, mengingat sebagai wakil rakyat dititipkan amanah untuk mengawasi dan menjalankan perundangan berlaku. Termasuk berhubungan dengan tugas sebagai wakil rakyat di Kabupaten Barito Utara khususnya.
"Jadi kami meminta dinas terkait sekali lagi turun sidak atau apa istilahnya untuk menegur sekaligus membina sekolah-sekolah yang masih melakukan berbagai pungutan. Hal ini bertentangan dengan perarturan pemerintah yang sudah menetapkan sekolah gratis 9 tahun," tutupnya.(*)