parlemen

Legislator Barito Utara Usul Pemkab Bangun Sarana Kerajinan Tangan

Rabu, 30 Agustus 2023 | 15:05 WIB
Anggota DPRD Barito Utara Rosi Wahyuni (Kalteng lima)

KALTENGLIMA.com, Muara Teweh - Kerajinan tangan masyarakat Kabupaten Barito Utara (Barut) provinsi Kalimantan Tengah, banyak diminati oleh pembeli dari luar daerah Kalimantan Tengah (Kalteng).

Melihat besarnya potensi yang ada, anggota DPRD Barito Utara Rosi Wahyuni menyarankan pemerintah daerah perlu membuat wadah atau canter, untuk Menampung dan menjual hasil kerajinan tangan masyarakat. Khususnya masyarakat kecamatan Gunung Purei,

Baca Juga: Beri Kode Baikan, Arie Kriting Izinkan Ibunda Indah Permatasari Rawat Anaknya: Boleh Saja, Aman

Hal itu dilakukan guna membantu masyarakat pengrajin anyaman rotan di daerah Barito Utara ini, sehingga harga jual produk anyaman rotan hasil kerajinan tangan yang mereka hasilkan bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi lagi.

“Sekarang jaman now, untuk membantu memasarkan produk-produk anyaman rotan khas Barito Utara bisa menggunakan media sosial,” kata Rosi, Rabu 30 Agustus 2023. 

Baca Juga: Elkan Baggott Memukau di Ajang Piala Liga Inggris, Bawa Ipswich Town Lolos ke 32 Besar

Baca Juga: Fenomena Blue Moon 30-31 Agustus 2023, Simak Bacaan Doa Melihat Bulan Purnama

Kerajinan tangan terbuat dari bahan baku rotan, diolah menjadi tas dan dompet dengan warna-warni banyak di borong oleh salah satu pihak (pengepul) dari Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalilmantan Selatan (Kalsel).

Sementara untuk proses pembuatan dan pewarnaan para pengrajin ini masih menggunakan cara tradisional. Menggunakan bahan alami seperti dedaunan yang direbus. Untuk membuat sebuah tas ukuran kecil dari anyaman rotan ini, bisa diselesaikan oleh warga dalam waktu satu hari.

Baca Juga: Puasa Ayyamul Bidh, Simak Jadwal dan Niat Puasa

Disampaikannya, bahwa harga jual ayam yang sudah berbentuk tas dan dompet tersebut, kalau di luar daerah seperti di Bali dan Jakarta bisa tembus sebesar Rp 500 ribu per buah. Tapi disini para pengrajin menjualnya kepada pengepul hanya seharga Rp 100 ribu per buah. Apabila membeli dalam jumlah banyak, bisa dapat dengan harga Rp 50 ribu per buah.

“Karena selisih harga ini sangat besar, jadi dengan adanya canter untuk penampungan dan penjualan hasil kerajinan ini, bisa mengangkat harga jual produk anyaman rotan yang diolah masyarakat kita,” tandasnya.(*)

Tags

Terkini

Waket I DPRD Mura Dorong Perlindungan Anak

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:04 WIB