techno

Bersiap! Cari Informasi di Google Akan Dikenakan Biaya

Sabtu, 6 April 2024 | 20:28 WIB
Kantor Google Indonesia yang berada di Jakarta. (ist)



KALTENGLIMA.COM - Google, raksasa teknologi yang identik dengan mesin pencarian online itu tampaknya akan merubah model bisnisnya. Selama ini layanan Google Search bisa diakses gratis, tetapi nantinya akan dikenakan biaya.

Menurut laporan Financial Times, perusahaan tersebut tengah menjajaki cara-cara untuk menawarkan fitur-fitur premium bertenaga AI di dalam produk pencarian intinya dengan biaya tertentu.

Berdasarkan laporan itu, sumber yang mengetahui rencana Google menunjukkan jika fitur pencarian bertenaga AI yang canggih ini bisa menjadi bagian dari layanan langganan Google yang sudah ada seperti Gemini Advanced atau Google One.

Baca Juga: Kata Ketua PB Djarum Terkait Masa Depan Kevin Sanjaya yang Dispekulasikan

Khususnya, laporan itu mengindikasikan jika tingkat premium Google Search akan terus menyertakan iklan, sedangkan versi tradisionalnya akan tetap gratis untuk digunakan sebgaimana dilansir dari Android Authority.

Potensi perombakan itu tampaknya berasal dari kebutuhan Google untuk menyeimbangkan dua prioritas, mengintegrasikan AI canggih ke dalam pengalaman penelusurannya sambil melindungi iklan penelusuran yang menguntungkan yang menjadi tulang punggung keuangannya.

Pendapatan iklan tentang penelusuran yang mencapai USD 175 miliar tahun lalu menggarisbawahi risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan. Sementara, peningkatan pesat dari ChatGPT milik OpenAI sudah mendorong Google ke dalam perlombaan untuk mendominasi AI.

Baca Juga: Ketum PSSI Sebut Piala AFF Bukan Prioritas

Google mulai menguji layanan pencarian bertenaga AI, yang dikenal sebagai Search Generative Experience (SGE), pada bulan Mei tahun lalu.

SGE menawarkan rangkuman dan tanggapan yang didukung oleh AI terhadap pertanyaan, bersama dengan penyajian tradisional berupa tautan dan iklan.

Pengalaman SGE hanya bersifat opsional sampai saat ini, saat Google mulai mengujinya sebagai pengalaman default untuk sejumlah pengguna. Tetapi, perusahaan ini lambat dalam memasukkan fitur SGE itu ke dalam mesin pencari utamanya, kemungkinan besar sebab tingginya biaya komputasi yang terkait dengan model AI generatif.

Baca Juga: Ini Bukti Samsung Garap Galaxy Watch Versi Murah

Meskipun SGE menawarkan manfaat potensial untuk pengguna, tetapi secara bersamaan SGE juga menantang fondasi model bisnis Google saat ini.

Kemampuan AI untuk memberikan jawaban yang komprehensif bisa menyebabkan penurunan klik pengguna pada tautan situs web, sehingga menghasilkan lebih sedikit tayangan iklan dan berpotensi membahayakan aliran pendapatan utama Google.

Laporan irtu lebih lanjut mengklaim jika para insinyur Google sudah mengembangkan teknologi ini, namun keputusan konklusif dan jadwal peluncurannya masih belum pasti.

Baca Juga: Ular King Kobra 3 Meter Gegerkan Warga, Petugas Damkar Lakukan Evakuasi Dramatis

Tags

Terkini

PayPal Ajukan Izin Dirikan Bank di Amerika Serikat

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:42 WIB

FIFAe World Cup 2025 Hari Ini: Indonesia Vs Jepang

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:44 WIB

Sudah Bisa Cek! Begini Cara Cek Youtube Wrapped 2025

Minggu, 7 Desember 2025 | 19:56 WIB

Harga RAM Melonjak, AMD Bakal Naikkan Harga Kartu Grafis

Selasa, 25 November 2025 | 13:03 WIB

Digoyang Google dan Anthropic, ChatGPT Mulai Goyah

Jumat, 21 November 2025 | 13:40 WIB