WhatsApp Terancam Diblokir Rusia akibat Ketidakpatuhan Hukum

photo author
- Senin, 1 Desember 2025 | 09:59 WIB
Ilustrasi WhatsApp. (Foto: Instagram @wiser.my)
Ilustrasi WhatsApp. (Foto: Instagram @wiser.my)

TKALTENGLIMA.COM - Badan pengawas komunikasi Rusia, Roskomnadzor, kembali mengeluarkan ancaman untuk memblokir WhatsApp secara menyeluruh setelah menilai platform pesan instan tersebut tidak mematuhi ketentuan hukum domestik terkait upaya pencegahan dan penanggulangan tindak kejahatan.

Peringatan ini muncul setelah sebelumnya, pada Agustus, otoritas Rusia membatasi sebagian fitur panggilan di WhatsApp dan Telegram karena menuduh layanan asing, termasuk yang dimiliki Meta, menolak memberikan informasi kepada aparat dalam kasus penipuan dan terorisme.

Roskomnadzor menegaskan bahwa jika WhatsApp terus mengabaikan aturan yang berlaku, pemblokiran total akan diberlakukan. WhatsApp menanggapi dengan menyatakan bahwa langkah Moskow tersebut berpotensi memutus akses jutaan warga Rusia terhadap komunikasi yang aman.

Baca Juga: BMKG: Hujan Merata, Pekanbaru-Bandung Berpotensi Lebat

Situasi ini berlangsung di tengah upaya pemerintah Rusia mendorong penggunaan aplikasi lokal bernama MAX sebagai alternatif. Para pengkritik menilai aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk memantau aktivitas pengguna, meskipun media pemerintah membantah tuduhan tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, pengendalian internet di Rusia semakin diperketat. Puluhan wilayah mengalami pemadaman jaringan seluler dengan alasan mencegah serangan drone Ukraina, yang menyebabkan gangguan luas terhadap berbagai layanan, termasuk pembayaran transportasi, koneksi ATM, hingga kesulitan orang tua pasien diabetes dalam memantau kadar gula darah anak mereka selama gangguan terjadi.

Kelompok pemantau Na Svyazi mencatat bahwa rata-rata 57 wilayah mengalami gangguan jaringan seluler setiap hari pada November, sementara Kremlin menyebut langkah tersebut sebagai sesuatu yang sangat diperlukan.

Baca Juga: Update Terbaru: Total Korban Bencana di Sumut, Aceh, dan Sumbar Tembus 442 Jiwa

Namun analis Institute for the Study of War, Kateryna Stepanenko, menilai bahwa pemadaman tersebut belum terbukti efektif dalam mengurangi serangan drone Ukraina terhadap kilang minyak Rusia dalam beberapa bulan terakhir.

Di sejumlah daerah, akses internet selama pemadaman hanya dibatasi pada layanan digital pemerintah yang masuk daftar putih, membuat ruang komunikasi masyarakat semakin sempit di tengah tekanan yang terus meningkat terhadap platform asing.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PayPal Ajukan Izin Dirikan Bank di Amerika Serikat

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:42 WIB

FIFAe World Cup 2025 Hari Ini: Indonesia Vs Jepang

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:44 WIB

Sudah Bisa Cek! Begini Cara Cek Youtube Wrapped 2025

Minggu, 7 Desember 2025 | 19:56 WIB

Harga RAM Melonjak, AMD Bakal Naikkan Harga Kartu Grafis

Selasa, 25 November 2025 | 13:03 WIB

Digoyang Google dan Anthropic, ChatGPT Mulai Goyah

Jumat, 21 November 2025 | 13:40 WIB
X