KALTENGLIMA.COM - FBI lakukan peretasan pada sekitar 4.200 komputer di Amerika Serikat. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untum mencari dan menghapus PlugX, atau malware yang digunakan oleh hacker China demi mencuri data dari korbannya. Dalam pengumuman yang resmi dikeluarkan oleh Kementerian Hukum AS, terdapat surat pernyataan FBI yang baru diungkap ke publik. Surat tersebut berisikan FBI yang menyebutkan adanya sindikat hacker China yang dikenal dengan nama Mustang Panda dan Twill Typhoon.
Dua sindikat tersebut menggunakan PlugX untuk menginfeksi komputer dengan basis Windows di Amerika, Asia, dan Eropa diperkirakan sejak tahun 2012. Malware ini menginfeksi komputer lewat port USB, beroperasi di background, serta membuat hacker bisa mengakses dan mengirimkan perintah secara remote ke komputer korban.
PlugX digunakan dengan cara kerja, pertama komputer yang terinfeksi otomatiz menghubungi server kontrol yang dijalankan oleh hacker. Alamat IP server kemudian dibenamkan si hacker ke dalam malware.
Baca Juga: Dua Makanan Khas Indonesia Ini Masuk Dalam Jajaran Makanan Terburuk
Setelahnya, hacker dapat data-data milik korban, mencuri data-datanya, bahkam termasuk mengetahui detail alamat IP. Setidaknya terdapat 45 ribu alamat IP di Amerika yang mengakses server kontrol itu sejak September 2023.
FBI berkolaborasi bersama penegak hukum Prancis, yang juga melancarkan operasi serupa, untuk mengakses server kontrol ini serta mencari daftar alamat IP dari komputer yang terinfeksi. Kemudian, mereka mengirimkan perintah ke PlugX untuk menghapus file yang dibuat di komputer korban, menyetop aplikasi PlugX, dan menghapus diri sendiri.
Strategi yang sama juga pernah digunakan FBI di 2024 lalu demi menggerebek jaringan Quakbot. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil alih server dan mengirimkan perintah untuk menghapus diri sendiri.
Baca Juga: Amankan Tiket Perempat Final, Barcelona Hancurkan Real Betis 5-1 di Copa del Rey