KALTENGLIMA.COM - Perusahaan teknologi raksasa Google, yang berada di bawah naungan Alphabet Inc, kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Kali ini, ratusan karyawan dari unit platform dan perangkat — termasuk tim Android, Pixel, dan Chrome — terkena dampaknya, seperti dilaporkan oleh media teknologi The information pada Jumat, 11 April.
Pemangkasan ini dilakukan setelah sebelumnya Google menawarkan program pengunduran diri sukarela kepada karyawan di unit tersebut pada Januari 2024.
Baca Juga: Didukung OpenAI, Netflix Kembangkan Fitur Pencarian Baru
Seorang juru bicara Google membenarkan bahwa PHK ini merupakan bagian dari restrukturisasi yang dilakukan setelah penggabungan tim platform dan perangkat pada tahun lalu. Langkah tersebut dimaksudkan untuk menjadikan perusahaan lebih gesit dan efisien.
“Sejak penggabungan tim platform dan perangkat tahun lalu, kami fokus menjadi lebih gesit dan efisien, dan ini termasuk pengurangan jumlah pekerjaan selain program keluar sukarela yang ditawarkan pada Januari,” ujar juru bicara tersebut.
Namun hingga berita ini dirilis, belum ada pernyataan resmi lanjutan dari pihak Google. Google bukan satu-satunya perusahaan teknologi besar yang melakukan efisiensi dalam setahun terakhir.
Baca Juga: OpenAI Umumkan Bakal Hentikan Penggunaan GPT-4 di ChatGPT
Banyak raksasa teknologi telah memangkas tenaga kerja dan mengalihkan fokus ke sektor yang sedang berkembang pesat, seperti pusat data dan kecerdasan buatan (AI). Beberapa contoh perusahaan lain yang turut melakukan PHK:
- Meta (Facebook): memangkas sekitar 5% dari pegawai berkinerja rendah pada Januari.
- Microsoft: memberhentikan 650 karyawan di unit Xbox pada September 2024.
- Amazon: melakukan PHK di berbagai unit, termasuk tim komunikasi.
- Apple: memangkas sekitar 100 posisi di divisi layanan digital pada 2024.
Baca Juga: Meta Akan Rilis Aplikasi Instagram ke iPad Apple
Sebelumnya, pada Februari, Google juga melakukan PHK skala kecil di divisi cloud, meski jumlahnya tidak sebesar unit platform dan perangkat.
Sementara itu, pada Januari 2023, Google telah mengumumkan pengurangan 12.000 pekerjaan secara global, atau sekitar 6% dari total tenaga kerjanya.