KALTENGLIMA.COM - Penjualan perangkat Apple, khususnya iPhone, di pasar China mengalami penurunan signifikan pada kuartal pertama 2025.
Berdasarkan laporan terbaru dari IDC, Apple mencatat penjualan sebesar 9,8 juta unit, turun dari 10,8 juta unit pada periode yang sama tahun lalu.
Hal ini menjadikan Apple satu-satunya merek dalam lima besar yang mengalami penurunan penjualan secara tahunan (year-on-year).
Baca Juga: Hyundai Bakal Hentikan Sementara Produksi Ioniq 5 dan Kona
Sebaliknya, produsen lokal seperti Xiaomi dan Huawei justru mencatat pertumbuhan yang signifikan.
Xiaomi naik dari 9,5 juta menjadi 13,3 juta unit, dan Huawei dari 11,7 juta menjadi 12,9 juta unit, menggeser posisi Apple di jajaran teratas. OPPO dan vivo juga menunjukkan pertumbuhan, meskipun tidak sebesar Xiaomi dan Huawei.
Menurut CEO Apple Tim Cook, salah satu penyebab penurunan penjualan ini adalah minimnya adopsi terhadap teknologi Apple Intelligence di pasar China.
Baca Juga: Dinkes Serdang Bedagai Selenggarakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Selama Dua Pekan
Namun, analisis IDC mengungkap penyebab yang lebih struktural. Menurut Will Wong, Manajer Riset Senior IDC Asia/Pasifik, kebangkitan Xiaomi salah satunya dipicu oleh dukungan subsidi pemerintah yang membantu menekan harga jual produk mereka.
Apple yang memiliki struktur harga premium tidak mampu memanfaatkan insentif serupa, membuat perangkatnya kurang kompetitif di tengah dominasi merek lokal yang menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga lebih terjangkau.
Ini menjadi tantangan besar bagi Apple di pasar yang dulu sangat strategis, terlebih dengan meningkatnya sentimen nasionalisme dan preferensi terhadap produk dalam negeri di China.
Baca Juga: Bisa Bikin Paket Stiker Sendiri di WhatsApp, Intip Caranya
Jika tren ini berlanjut, Apple perlu mencari strategi baru untuk menjaga eksistensinya di pasar China, baik melalui penyesuaian harga, inovasi lokal, atau bahkan kolaborasi dengan pihak dalam negeri.