KALTENGLIMA.COM - Google telah memperluas jangkauan penggunaan Veo 3, model AI untuk pembuatan video, ke Indonesia.
Sejak pertama kali diperkenalkan dalam ajang Google I/O 2025, Veo 3 menarik perhatian luas karena kemampuannya menghasilkan video realistis yang sesuai dengan perintah teks dari pengguna.
Popularitasnya pun menimbulkan kekhawatiran terkait potensi penyalahgunaan teknologi ini, seperti untuk membuat konten deepfake.
Baca Juga: Update Harga iPhone: iPhone 13 hingga 16 Pro Max di Juli 2025 Turun!
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Google menegaskan komitmennya terhadap keamanan dan tanggung jawab dalam penggunaan teknologi AI ini.
Perusahaan menyatakan bahwa mereka akan terus melakukan pengujian dan evaluasi secara berkala untuk memastikan Veo 3 tetap digunakan secara aman.
Selain itu, Google telah memperketat kebijakan terkait pembuatan konten berbahaya dan tidak pantas guna mencegah dampak negatif dari penggunaan AI.
Baca Juga: Harga Samsung Galaxy S25 di Bulan Juli 2025
Sebagai bagian dari upaya transparansi, Google juga memastikan setiap video yang dihasilkan menggunakan Veo 3 akan diberi watermark.
Tanda ini akan ditambahkan secara otomatis, baik dalam bentuk yang terlihat maupun tersembunyi melalui teknologi SynthID.
Tujuannya adalah untuk memberi kejelasan bahwa video tersebut merupakan hasil buatan AI, sehingga masyarakat dapat lebih mudah mengidentifikasi konten digital yang dihasilkan secara artifisial.