KALTENGLIMA.COM - Roblox akan menerapkan kewajiban verifikasi usia bagi semua pemain yang ingin menggunakan fitur chat mulai Januari 2026.
Kebijakan ini muncul setelah platform tersebut menghadapi sejumlah gugatan dan investigasi yang menyoroti lemahnya perlindungan terhadap pengguna anak.
Saat ini verifikasi usia masih bersifat opsional, namun pada awal Desember aturan wajib tersebut mulai diuji di beberapa negara seperti Australia, Belanda, dan Selandia Baru sebelum diberlakukan secara global.
Baca Juga: Facebook Luncurkan Fitur Content Protection untuk Melacak dan Mengendalikan Repost Video Kreator
Proses verifikasi dilakukan melalui aplikasi Roblox dengan mengaktifkan kamera dan mengikuti instruksi pemindaian wajah. Data visual yang direkam akan dihapus setelah proses selesai, baik oleh Roblox maupun penyedia pihak ketiga, Persona.
Setelah terverifikasi, pengguna akan ditempatkan dalam salah satu dari enam kelompok usia, yang kemudian menentukan batasan interaksi mereka.
Misalnya, pengguna berusia 12 tahun hanya dapat berkomunikasi dengan kelompok usia 9–12 tahun atau usia terdekat yang masih di bawah 16 tahun, sementara pengguna usia 16 tahun ke atas tidak bisa berbicara dengan kelompok anak tersebut.
Baca Juga: Fitur Pencarian Lagu di Playlist Mulai Muncul di YouTube Music
Roblox menilai langkah ini memberikan kontrol yang lebih aman dan akurat daripada hanya mengandalkan tanggal lahir saat pembuatan akun.
Menurut pihak perusahaan, kebijakan ini merupakan yang pertama di industri gim, media sosial, dan layanan pesan terkait keharusan estimasi usia sebelum mengakses fitur komunikasi.
Selain itu, Roblox meluncurkan Pusat Keamanan baru yang menyediakan panduan bagi orang tua serta alat untuk mengatur penggunaan platform oleh anak-anak.