Salah satu alasan ia mengganti logo Twitter, pernah ia ungkapkan pada Oktober lalu.
Baca Juga: Meylisa Zaara Laporkan Akun Gosip Atas Tuduhan Beberkan Fotonya Bersama Mantan Pejabat DPRD
Dia mengatakan bahwa ia “membeli Twitter adalah percepatan untuk menciptakan X, aplikasi segalanya”.
Perusahaan roket Musk, Space Exploration Technologies Corp, umumnya dikenal sebagai SpaceX.
Dan pada tahun 1999, Musk mendirikan sebuah startup bernama X.com, sebuah perusahaan jasa keuangan online yang sekarang dikenal sebagai PayPal.
Baca Juga: Waket I DPRD Mura Likon Harapkan Lahir Atlit Bola Voli Berbakat
Twitter diperkirakan memiliki sekitar 200 juta pengguna aktif harian, tetapi berulang kali mengalami kegagalan teknis sejak taipan itu membeli apa yang disebut aplikasi burung seharga $44 miliar pada tahun 2022 dan memecat sebagian besar stafnya.
Sejak itu, banyak pengguna dan pengiklan sama-sama kecewa di situs media sosial karena biaya yang diperkenalkan untuk layanan gratis sebelumnya, perubahan moderasi konten, dan kembalinya akun sayap kanan yang sebelumnya dilarang.
Musk mengatakan awal bulan ini bahwa Twitter telah kehilangan sekitar setengah dari pendapatan iklannya sejak dia mengambil kendali pada bulan Oktober.
Baca Juga: DPRD Dukung Dunia Investasi di Murung Raya
Di sisi lain Direktur riset di Forrester Mike Proulx sempat menegaskan perubahan yang dilakukan Elon Musk akan membuat loyalitas pengguna Twitter berubah.
"Di satu sisi, Anda dapat berargumen bahwa dia akan menyingkirkan logo burung biru yang sangat ikonik ini. Tapi di sisi lain, dia menyebut ini adalah era baru bagi Twitter, menunjukkan perusahaan sedang menuju ke arah yang berbeda dengan basis pengguna yang berbeda," katanya dikutip dari Reuters, Senin (24/7/2023).
Kini popularitas Twitter seolah tengah di uji setelah munculnya aplikasi Threads yang diciptakan oleh Mark Zuckerberg yang dinilai mengancam aplikasi burung biru.