KALTENGLIMA.com, Muara Teweh -Pj. Bupati Barito Utara Drs.Muhlis menghadiri Upacara Hari Peringatan Amal Bakti (HAB) ke-78 kementerian agama RI bertempat di halaman MTSn Barito Utara.
Upacara HAB juga dihadiri oleh unsur FKPD, Ketua Pengadilan Agama, unsur Kepala Perangkat Daerah, tokoh lintas agama, insan pers dan undangan terkait lainnya, Rabu (3/1/2024).
Baca Juga: Rizal Ramli Meninggal Dunia Idap Kanker Pankreas Stadium 4, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Menteri Agama RI H.Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya yang dibacakan oleh Pj. Bupati Barito Utara Muhlis menyampaikan setiap tahun baru, setiap insan Kementerian Agama memiliki makna baru. Kementerian Agama dilahirkan pada awal tahun, yakni 3 Januari, tepatnya 3 Januari 1946 artinya, setiap memasuki tahun baru, kita harus memiliki spirit ganda yang muncul dari pergantian tahun dan peringatan hari lahir Kementerian Agama. Spirit ganda ini harus diwujudkan dalam bentuk amal bakti yang semakin mendalam dan paripurna.
Baca Juga: Belum Genap 3 Bulan Melatih, Legenda Manchester United Wayne Rooney Dipecat Birmingham City
Baca Juga: Vitor Roque Resmi Gabung Barcelona, Pakai Nomor Bersejarah Lionel Messi di Awal Karier
“Indonesia Hebat Bersama Umat adalah tema yang kita usung pada HAB ke-78 ini. Ini bermakna bahwa kita harus membersamai umat untuk menuju Indonesia yang hebat. Wujud dari membersamai umat ini adalah dengan memberikan layanan yang sebaik-baiknya kepada seluruh umat beragama," kata Muhlis.
Lanjutnya, berbagai program reguler dan Tujuh Program Prioritas Kementerian Agama, kita terus bekerja keras melaksanakan tugas-tugas yang dimandatkan kepada kita semua. Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Kemandirian Pesantren, Cyber Islamic University, Religiousity Index, Tahun Kerukunan Umat Beragama adalah ikhtiar dalam memberikan layanan yang sebaik-baiknya kepada seluruh umat. Hasilnya sudah mulai terlihat.
Baca Juga: 8 Kalimat yang Harus Dijaga Oleh Istri Agar Suami Tidak Tersinggung Oleh dr Aisah Dahlan
Lebih lanjut Muhlis meminta kepada ASN Kementerian Agama untuk membantu menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat. “Mari kita kawal pemilihan umum ini dari potensi penggunaan politik identitas, terutama identitas keagamaan. Kampanyekan kepada," tukasnya.(*)