daerah

Mako Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha Dipenuhi Karangan Bunga : "Pak Tentara Aku Padamu"

Sabtu, 6 Januari 2024 | 00:03 WIB
Mako Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha dipenuhi karangan bunga : (ist)

KALTENGLIMA.com - Sedikitnya 20 karangan bunga terpasang di seberang jalan depan Mako Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha, jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali. 

Karangan bunga itu disebut sebagai bentuk dukungan warga ke TNI pasca kejadian penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud dalam kampanye akhir pekan lalu.

 Baca Juga: DPRD Barito Utara Datangi Kantor BPJN Kalteng, Ini yang Disampaikan

Pantauan Senin (1/1/2024), karangan bunga itu berjajar di pinggir jalan sisi utara jalan. Menghadap ke Mako Yonif 408/Suhbrastha. Berisi tulisan dukungan kepada TNI.

Antara lain, "Pak Tentara Aku Padamu", Tertib Masyarakat Aman Terkendali Bersama TNI", "Yang Kemaki Harus Dibina" dan lainnya. Salah satunya di pasang dari Merapi Merbabu Rescue (MMR) dengan kalimat "Kami Bersama TNI".

Ya kita memberikan ucapan dukungan moral untuk teman-teman TNI," kata ketua MMR Boyolali, Harnowo, dihubungi melalui telepon selulernya Senin (1/1/2024).

 Baca Juga: Pedangdut Saipul Jamil Ditangkap Polisi Kasus Narkoba, Ini Kronologinya

Baca Juga: Timnas Indonesia Tumbang Lagi Dari Libya 1-2

Lanjut dia, peristiwa penganiayaan relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Sabtu.(30/11/2023) lalu, murni tidak kesengajaan. Sehingga pihaknya mendukung TNI-Polri, karena takut nanti dipolitisir.

"Karena saat ini TNI kan bener-bener netral, tapi di Medsos sekarang banyak yang memplintir-memplintir. Jadi dengan dukungan terhadap rekan-rekan TNI, harapan kami jadi memberikan suport kepada teman-teman TNI. Karena memang sebenarnya tidak bisa disalahkan," jelasnya.

 Baca Juga: Simak! Aktif Berolahraga Bisa Jaga Kesehatan Otak

Menurut dia, kejadian penganiayaan itu ada pemicunya. Sebagian masyarakat juga tidak senang dan tidak simpati dengan adanya knalpot brong itu.

"Sebenarnya melanggar aturan juga (penggunaan knalpot brong). Terus dari kepolisian nggak ada tindakan. Kalau dari teman-teman TNI intinya kan sebenarnya mau memberikan shock terapi atau pelajaran biar lebih sopan, lebih tertib, lebih teratur itu kan lebih enak," ucap Hernowo.

Dikemukan juga, bahwa tidak ada yang berani memberikan peringatan selain TNI. Ditanya terkait peringatan dengan penganiayaan, Hernowo, mengatakan itu tindakan spontanitas.

Halaman:

Tags

Terkini