daerah

Misteri Gunung Bondang di Kalteng, Simpan Flora dan Fauna Unik serta Makhluk Astral

Kamis, 24 Februari 2022 | 15:20 WIB
Foto: Dok/Kaltenglima.com Pemukiman berlatar belakang pegunungan. (Tim Kalteng Lima 06)

 

Kaltenglima.com - Bagi suku Dayak asli Kalimantan Tengah (Kalteng), kemisteriusan Gunung Bondang di Kabupaten Murung Raya (Mura) cukup dikenal. Beragam kisah pun menyeruak dari mereka yang punya pengalaman ‘berurusan’ dengan Gunung Bondang. Mulai dari para pendaki gunung, sampai warga biasa yang memang punya tujuan khusus ke Gunung Bondang yang masih dikeliling hutan belantara. Mayoritas penduduk di sekita Gunung Bondang adalah suku Dayak Siang.

Secara geografis, keberadaan Gunung Bondang cukup unik karena menjadi satu-satunya gunung yang menjulang tinggi bukan saja di Kabupaten Murung Raya tetapi di Provinsi Kalimantan Tengah.

Puruk Batu Bondang memiliki 2 puncak tertinggi yaitu Karewa dengan ketinggian 1410 MDPL dan Puncak Lapak Pati 1400 MDPL dengan beberapa anak puncak.

Diantara beberapa puncak tersebut ada 3 puncak lainnya seperti Uwoi Pungkung, Anak Uning dan Tintai Tamiang yang terdata oleh tim dengan ketinggian di bawah 1400 MDPL. Gunung bondang sendiri adalah ikon Kabupaten Murung Raya (Mura) yang dijuluki Tana Malai Tolung Lingu, berdasarkan hasil temuan, wilayah gunung ini menyimpan potensi alam yang luar biasa. Bukan saja flora dan faunanya yang masih terjaga keasliannya, potensi wisata seperti Air Terjun dan goa pun bisa dijumpai di sini. Mulai dari desa kolam, desa Saruhung hingga ke Puruk Batu Bondang. Untuk air terjun terbesar diantaranya yaitu air terjun Ongkong Kongkai dan Gua Mahaju. Sungai-sungai yang berhulu di Gunung Bondang diantaranya Sungai Bumbun, Sungai Lami, Sungai Lampuyat, Sungai Perai dan Sungai Balapakan. Semuanya merupakan anak Sungai Barito

Hutan ini juga banyak menyimpan kisah misteri dan bahkan jadi catatan khusus tim Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 lalu seperti diulas dalam http://vivingusta.blogspot.com.

Menurut mitos yang beredar di warga desa seputar Gunung Bondang, selama berada di Kawasan Puruk Batu Bondang ada beberapa pantangan. Seperti berkata jorok, berteriak, tertawa keras, buang hajat sembarangan, serta mengambil sesuatu tanpa permisi. Dampak negatif yang bisa terjadi seperti kesurupan atau sakit tanpa sebab atau berubahnya cuaca menjadi ekstrim secara mendadak. 

Selain hal negatif ada pula hal positif yang terjadi apabila para penunggu Puruk Batu Bondang senang akan kehadiran orang yang berkunjung. Biasanya disebut warga dengan "ketuahan" atau keberuntungan dengan menemukan benda-benda aneh atau hewan dan tanaman dengan nilai ekonomis atau magis tinggi.

Warga Palangka Raya, Ana yang pernah punya pengalaman mendaki Gunung Bondang mengisahkan lintah di belantara Gunung Bondang, berbeda dengan di tempat lain yang ia datangi.

“Lintah ini bentuk aslinya tipis, seperti korek api, tidak seperti lintah air yang badannya lebih besar, tapi pas manusia lewat didekatnya, lintah langsung bereaksi seperti mencium bau darah. Yang ngeri jumlahnya itu banyak,” terang Ana.

Ia pun mengaku pernah mendengar legenda setempat, tentang keberadaan lintah yang asalnya dari tetesan air liur Ajudahari.

Hal senada juga dikisahkan Nenek Mawar, yang menggeluti dunia spiritual Dayak dan mengaku kerap berkomunikasi dengan penghuni gaib di Gunung Bondang untuk memohon bantuan pada para leluhur suku Dayak yang diyakininya juga bermukim di Gunung Bondang.

Menurutnya, dari legenda yang dituturkan turun temurun, dahulu kala Gunung Bondang tingginya sampai menjulang ke langit. Gunung Bondang merupakan tangga penghubung antara langit dengan bumi waktu itu. Di langit hiduplah beberapa Dewa dan Dewi, Dewi yang jahat bernama Ajudahari. Ia gemar sekali memakan manusia yang ada di bumi, jika Ia melihat manusia berjalan di sekitar gunung Bondang maka diambillah manusia itu kemudian dimakannya dengan lahap.

Melihat hal itu Dewa baik yang bernama Bondang dan saudara perempuannya yang bernama Buro kasihan terhadap manusia yang ada di bumi, maka mereka pun menyusun rencana agar Ajudahari tidak lagi memakan manusia.

Halaman:

Tags

Terkini