Kaltenglima.com - Kisah kegaiban dan kemisteriusan Gunung Bondang masih terus berlanjut. Sejumlah warga asli suku Dayak Siang pun masih menyimpan beragam kisah kegaiban gunung yang secara geografis menjadi satu-satunya gunung yang menjulang tinggi bukan saja di Kabupaten Murung Raya tetapi juga di Provinsi Kalimantan Tengah.
Puruk Batu Bondang memiliki 2 puncak tertinggi yaitu Karewa dengan ketinggian 1410 MDPL dan Puncak Lapak Pati 1400 MDPL dengan beberapa anak puncak.
Diantara beberapa puncak tersebut ada 3 puncak lainnya seperti Uwoi Pungkung, Anak Uning dan Tintai Tamiang yang terdata oleh tim dengan ketinggian di bawah 1400 MDPL. Gunung Bondang sendiri adalah ikon Kabupaten Murung Raya (Mura) yang dijuluki Tana Malai Tolung Lingu.
Gunung ini merupakan sumber kehidupan bagi penduduk desa sekitarnya seperti Desa Saruhung, Soloi, Kolam, Beralang, Kalang Duhung, dan Tumbang Tonduk karena memiliki sungai sungai yang jernih, hutan, rotan, ikan, obat-obatan, keaneka ragaman hayati yang terkandung di dalamnya.
Berita terkait : https://www.kaltenglima.com/daerah/pr-3512745852/kisah-putri-cantik-penunggu-harta-karun-di-istana-gaib-lembah-gunung-bondang-di-kalteng
Di Puruk Batu Bondang inilah, diyakini warga sekitar sebagai lokasi kerajaan gaib yang dipimpin entitas berwujud putri cantik bergaun hijau. Selain itu juga dijadikan sebagai kawasan untuk bertapa bagi mereka yang punya ilmu kesaktian dan ingin menambah kedigjayaannya.
Kisah kerajaan gaib itu pula yang dituturkan, perempuan kelahiran Tanah Siang yang minta cukup dipanggil Ela saja.
Ela mengaku pernah mendengar adanya kisah kawasan kerajaan gaib di Puruk Gunung Bondang. Di mana di kerajaan itu banyak dihuni makhluk jadi-jadian. Bahkan, ia menyebut ada leluhurnya yang diyakini menjadi warga kerajaan tersebut dan mengambil wujud harimau atau dikenal dalam Bahasa Dayak Siang “haramaung”.
“Dulu almarhum bue-ku (kakek, Red) pernah cerita, saudara kandung nenekku hilang di Desa Muro pada waktu masih remaja. Ceritanya, mereka sedang bermain sembunyi-sembunyian, sore hari mnjelang malam. Lalu saudara nenekku, adik perempuannya, tiba-tiba hilang. Lalu seisi kampung panik dan berusaha mencarinya, namun usaha itu tidak membuahkan hasil selama berhari-hari,” kisah Ela.
Perempuan yang kini menetap di Palangka Raya ini melanjutkan ceritanya. Setelah berhari-hari kakak neneknya itu belum juga ditemukan, maka bermimpilah salah seorang saudaranya.
“Kakak nenek yang bernama Lumpung itu, dan biasa disebut Ajuh Lumpung (Nenek Lumpung, dalam Bahasa Dayak Siang, Red) datang dalam mimpi dan mengatakan, ia tidak usah dicari lagi, karena kini sudah jadi penghuni kerajaan di Puruk Gunung Bondang dan tidak bisa balik lagi (ke alam manusia, Red),” sebutnya.
Berita Terkait : https://www.kaltenglima.com/daerah/pr-3512742773/misteri-gunung-bondang-di-kalteng-simpan-flora-dan-fauna-unik-serta-makhluk-astral
Ajuh Lumpung, imbuhnya, berpesan untuk keluarga dan keturunannya, panggil saja namanya bila ada kesulitan. Ia pun minta diberi makan oleh kaum kerabatnya.