daerah

Korban Gempa Nagari Kajai Minta Perbaikan Sanitasi dan Sumber Air Bersih

Kamis, 10 Maret 2022 | 22:26 WIB
Penampakan sanitasi warga Nagari Kajai pasca gempa 6,1 SR apda Jumat (25/02/2022) lalu. (Haluan Padang.com)
kaltenglima.com - Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat  Sumatera Barat, merupakan daerah terparah akibat gempa dengan kekuatan magnitudo 6,1 SR, Jumat (25/02) lalu 
 
Dampaknya pasca gempa, keberadaan sanitasi dan sumber air bersih menjadi keluhan, sebab sangat butuh perhatian masyarakat di Nagari Kajai itu .
 
Selain itu, sebagian besar rumah yang terbuat dari beton ambruk dan rusak parah, sehingga tidak layak huni.
 
Kerusakan itu membuat sanitasi dan sumber air bersih warga menjadi terganggu dan sangat dikeluhkan warga di sana.
 
Warga terpaksa MCK seadanya secara bersama-sama. Kondisi ini dikhwatirkan akan menimbulkan permasalahan kesehatan baru, salah satunya penyakit kulit, diare hingga stanting.
 
Seorang warga, Sumiarti (55) mengatakan wc, kamar mandi dan sumber air bersih masyarakat di Nagari Kajai rusak akibat gempa. Beberapa hari belakangan, saat ini warga sangat mengharapkan bantuan perbaikan sanitasi dan air bersih dari pemerintah.
 
"Pasca gempa, kami sekeluarga menumpang untuk melakukan MCK di rumah keluarga atau tetangga yang masih bisa digunakan," ujarnya saat berdiskusi dengan sejumlah mahasiswa dari Jurusan Promosi Kesehatan Poltekes Kemenkes Padang dilansir kaltenglima.com dari haluanpadang.com
 
Diberitakan haluanpadang.com dalam artikel berjudul Jeritan Korban Gempa Pasaman Barat Sanitasi dan Sumber Air Bersih Butuh Perhatian
 
Sumiarti berharap, keberadaan MCK dan sanitasi, serta sumber air bersih yang memadai segera menjadi perhatian, agar permasalahan bencana yang mereka hadapi tidak menimbulkan masalah kesehatan baru.
 
Keluhan yang sama dirasakan Deswita (45), mengaku tidak bisa menumpang MCK kepada tetangga, kerena tidak satupun rumah di sekitar kampung itu bisa ditempati atau hanya sekedar menggunakan MCK.
 
Mereka mengaku, menggunakan aliran sungai secara bersama-sama untuk pemenuhan kebutuhan MCK.
 
Bahkan, bantuan air bersih jarang sampai, karena jarak permukiman mereka cukup jauh. Jika tim air bersih datang, hanya bisa digunakan untuk kebutuhan harian atau makan.
 
"Kami meminta, agar air bersih dan WC bisa mejadi prioritas, pasca dibangunkan hunian sementara," ujar
 
Sementara itu, selama di pengungsian korban juga di dukung oleh sejumlah sarana MCK proteble dari dinas terkait.
 
Namun jumlah tersebut tidak memadai, sehingga beberapa warga memilih fasilitas umum atau aliran sungai untuk pemenuhn sanitasi mereka. ***.
(Muhammad Fadli/Haluanpadang.com)
 

Tags

Terkini