Menanggapi masalah tersebut, pemerintah pun akan mencari solusi dengan digitalisasi layanan perizinan satu pintu untuk kegiatan ekonomi kreatif, seperti acara seni dan olahraga memangkas waktu perizinan menjadi 14-21 hari sebelum acara.
Baca Juga: Realme C35 HP Gaming dengan Harga Rp 2 Jutaan, Intip Spesifikasinya
"Digitalisasi ini kita targetkan untuk 'event' berkelas nasional itu 14 hari sebelum 'event' sudah bisa diterbitkan dan untuk 'event' internasional sekitar 21 hari sebelum acara sudah diterbitkan," kata Sandiaga.
Berkaca dari kasus Coldplay ini, ia berharap pilot perizinan digitalisasi bisa selesai dalam waktu dekat.
Setidaknya pilot projectnya akan diujicobakan pada September mendatang.
Baca Juga: Resmi Meluncur di Indonesia, Segini Harga Hp Tecno Pova 5 Series Edisi Free Fire Edition
"Target digitalisasi ini kita launching di 6 venue, ini akan kita evaluasi. Kita perluas karena dari 3.000 event yang kita data di tahun ini akan menggerakkan ekonomi sekitar Rp 197 triliun," kata Sandiaga.
Sandiaga juga berharap adanya digitalisasi perizinan ini bisa membuat nilai tambah dan efisiensi ekonomi Indonesia mencapai Rp 17 triliun.
Selain itu ia juga berharap bisa mendorong terselenggaranya acara di Indonesia.
Baca Juga: Penyanyi Lizzo Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual Hingga Body Shaming, Eks Penari Layangkan Gugatan
"Ini yang kita harapkan akan bisa mendorong lebih banyak terjadi event, terselenggara acara-acara berkelas internasional yang mampu membuka peluang usaha dan lapangan kerja dengan target 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024," katanya.