KALTENGLIMA.COM - Elon Musk mungkin menjadi sasaran penyelidikan oleh intelijen Amerika Serikat (AS) setelah unggahannya di platform X terkait dengan percobaan pembunuhan kedua terhadap Donald Trump, calon presiden 2024.
Dalam unggahannya, Musk bertanya mengapa Trump menjadi target percobaan pembunuhan, sementara Joe Biden dan Kamala Harris, yang juga bersaing dalam pemilu, tidak.
Unggahan tersebut telah dihapus, dan Musk kemudian menyatakan bahwa itu hanya lelucon. Ia menambahkan bahwa lelucon tersebut tidak diterima dengan baik karena penyampaiannya melalui teks tanpa konteks yang jelas.
Baca Juga: Israel Beri Tanggapan Usai Bombardir Bom Hizbullah di Lebanon
Mantan agen FBI, Michael German, mengatakan bahwa komentar seperti ini biasanya akan diselidiki dengan serius oleh Secret Service.
Para agen kemungkinan akan menanyakan langsung kepada Musk dan memastikan bahwa tidak ada ancaman nyata.
Meskipun kecil kemungkinan Musk akan menghadapi tuntutan, komentarnya akan tetap dicatat dalam investigasi.
Secret Service AS menolak memberikan komentar spesifik terkait unggahan Musk, namun memastikan bahwa mereka menyelidiki setiap ancaman yang melibatkan tokoh-tokoh yang dilindungi. Percobaan pembunuhan terhadap Trump terjadi ketika ia bermain golf di West Palm Beach, Florida, akhir pekan lalu.