KALTENGLIMA.COM - Kualitas keamanan penerbangan sekarang tengah menjadi perhatian, akibat adanya tragedi pesawat besar terjadi dalam 24 jam, mulai dari KLM Royal Dutch Airlines dan Jeju Air. Sebelumnya, sebuah pesawat penumpang, KLM Royal Dutch Airlines yang lakukan penerbangan dari Norwegia dengan tujuan Belanda keluar dari landasan pacu ketika melakukan pendaratan darurat Minggu (29/12/2024). Selanjutnya, terjadi lagi tragedi pesawat Jeju Air yabg tewaskan sejumlah 179 penumpang di Korea Selatan.
"Penerbangan KL1204, sebuah Boeing 737-800, tergelincir di sisi kanan landasan pacu 18 setelah mendarat di Bandara Oslo Torp Sandefjord. Penerbangan tersebut dialihkan ke sana tak lama setelah lepas landas dari Bandara Oslo (OSL)," berdasarkan keterangan yang dikeluarkan oleh Royal Dutch Airlines dan diunggah di X.
Pilot memilih untuk mengalihkan pesawat ke Bandara Sandefjord Torp, yang jaraknya sekitar 110 kilometer dari Oslo, karena adanya pendaratan darurat, menurut portal berita ap7am.com. Meskipun pesawat berhasil mendarat dengan selamat, pesawat tergelincir bahka keluar dari landasan pacu.
Baca Juga: Sedih! Ini Pesan Terakhir yang Dikirimkan Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air
Setelahnya, berhenti di area berumput yang berdekatan dengan landasan pacu, kata saluran media tersebut, yang mengutip kegagalan sistem hidrolik sebagai alasan dari terjadinya insiden ini. Informasi yang diterima, bahwa 176 penumpang dan enam awak pesawat tidak terluka, sementara penyelidikan telah dilakukan terkait insiden ini.
Sebelumnya, penerbangan Air Canada terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Halifax Stanfield setelah mengalami adanya kerusakan pada roda pendaratan pada Sabtu malam waktu setempat.