internasional

Brasil Mengumumkan Hasil Autopsi Pendaki Juliana Marins

Jumat, 11 Juli 2025 | 09:47 WIB
Jadi Tempat Terakhir Juliana Marins Berbagi, Rocky Gerung Bongkar Fakta Tentang Jalur Neraka di Gunung Rinjani! (x.com/@zellieimani)

KALTENGLIMA.COM - Brasil telah mengumumkan hasil autopsi terhadap Juliana Marins, seorang wisatawan yang meninggal setelah terjatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Temuan tersebut serupa dengan autopsi yang dilakukan di Bali.

Diambil dari O Globo, Jumat (11/7/2025), hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Juliana meninggal 15 menit setelah terjatuh dari tebing. Temuan autopsi tersebut sejalan dengan yang telah dikemukakan oleh Dokter Spesialis Forensik dari Rumah Sakit Bali Mandara, Ida Bagus Putu Alit.

"Autopsi baru itu melengkapi hasil awal yang sebelumnya dilakukan di Indonesia. Para ahli forensik di Brasil menyatakan bahwa mereka belum bisa memastikan secara pasti waktu kematian Juliana, namun diperkirakan korban masih hidup dan bertahan selama sekitar 10 hingga 15 menit setelah benturan, sebuah rentang waktu yang tidak memungkinkan adanya pergerakan ataupun respons efektif dari korban," laporan yang dimuat dalam media berbasis di Brasil itu.

Baca Juga: Bahaya di Balik Aplikasi Pesan Bitchat yang Tidak Memerlukan Internet

Dalam laporan kepolisian disebutkan tentang adanya kemungkinan fase agonal, yaitu tahapan antara cedera dan kematian yang ditandai dengan tekanan emosional yang tinggi serta kegagalan bertahap pada organ tubuh. Meskipun cedera yang dialami oleh Juliana dinyatakan fatal, para ahli forensik menilai bahwa korban kemungkinan telah merasakan beberapa menit rasa sakit sebelum meninggal dunia.

Sama seperti otopsi pertama yang dilaksanakan di Indonesia, analisis ini juga gagal untuk menetapkan dengan tepat tanggal dan waktu kematian.

Jenazah Juliana dilakukan pemeriksaan ulang setelah pihak keluarganya merasa curiga akan adanya kelalaian dari pihak berwenang Indonesia dalam usaha menyelamatkan Juliana. Keluarga berpendapat bahwa Juliana ditinggalkan setelah jatuh ke dalam jurang.

Baca Juga: Investor di Mura Wajib Memastikan Kondisi Lingkungannya Tetap Terjaga

Di dalam artikel tersebut diceritakan kembali urutan peristiwa mengenai jatuhnya Juliana hingga ia ditemukan dalam keadaan meninggal.

"Juliana terjatuh dari tebing pada 21 Juni 2025, saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani. Dia masih terlihat hidup setelah terjatuh, namun bantuan baru tiba hampir 90 jam kemudian," tulis media tersebut.

"Jenazahnya baru bisa dievakuasi dari lokasi kejadian pada tanggal 25 Juni 2025, dengan bantuan para relawan dan tim penyelamat lokal," keterangan dilanjutkan.

Baca Juga: Samsung Ungkap Alasan Harga Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 Naik

Sebagai tanda penghormatan kepada Juliana, pemerintah setempat dari Niteroi, yang terletak di kawasan Metropolitan Rio de Janeiro, Brasil, telah mengungkapkan sebuah plakat yang menampilkan namanya di Camboinhas. Di samping itu, mirador (tempat pandang) dan Pantai do Sossego juga dinamai Juliana Marins sebagai cara untuk mengenangnya.

Halaman:

Tags

Terkini