kaltenglima.com - Invasi Rusia ke Ukraina sedang menyita perhatian dunia. Semua, negara mengamati pergerakan Rusia, terutama Vladimir Putin sebagai sutradaranya. Di balik itu, pertanyaan baru juga bermunculan soal sumber dan besar harta berlimpah Putin yang misterius.
Ini pertanyaan wajar, karena Putin lama berkuasa, tak ubahnya seorang Tsar baru di Rusia. Pertanyaan tersebut mengemuka ketika Presiden AS Joe Biden mengungkapkan rencana untuk menjatuhkan sanksi baru pada dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina.
Majalah Forbes melaporkan, Putin diperkirakan memiliki kekayaan senilai USD 70 miliar atau setara lebih Rp 996 triliun. Laporan versi lain menyebutkan, kekayaan yang dimiliki Putin melebihi harta orang terkaya di dunia, Jeff Bezos yang merupakan CEO Amazon.
Investigasi baru-baru ini oleh Forbes telah mengungkap tiga teori utama tentang bagaimana cara Putin mengumpulkan kekayaannya yang bernilai miliaran dolar.
(1) Teori pertama.
Satu teori berkaitan dengan seorang oligarki Rusia bernama Mikhail Khodorkovsky, yang pernah diyakini sebagai orang terkaya di Rusia dengan kekayaan sekitar $15 miliar.
Pada tahun 2003, dia dipenjara atas tuduhan penipuan dan penghindaran pajak, tuduhan yang terus dia bantah.
Sudah diterima secara luas bahwa Putin berada di balik pemenjaraan Khodorkovsky, dengan penangkapannya terjadi hanya beberapa bulan setelah dia mengkritik pemimpin Rusia itu atas korupsi negara selama pertemuan.
Kekayaan Khodorkovsky dibekukan dan perusahaannya yang sangat sukses dibubarkan.
Browder percaya bahwa Putin mungkin menggunakan penangkapan ini untuk membuat kesepakatan dengan semua oligarki kaya Rusia lainnya.
"Kesepakatannya adalah, 'Anda memberi saya 50 persen dari kekayaan Anda dan saya akan membiarkan Anda menyimpan 50 persen lainnya,'" kata Browder kepada Forbes.
"Jika tidak, dia akan mengambil 100 persen dari kekayaanmu dan menjebloskanmu ke penjara."
Browder menggambarkan Putin kepada Komite Kehakiman Senat AS pada 2017 sebagai "salah satu orang terkaya di dunia".
"Saya memperkirakan bahwa dia telah mengumpulkan $200 miliar dari keuntungan tidak sah dari jenis operasi ini selama 17 tahun berkuasa," kata Browder.