internasional

Konflik Rusia - Ukraina Pengaruhi Perdagangan dan Investasi dengan Indonesia

Sabtu, 26 Februari 2022 | 23:45 WIB
Ledakan disalah satu kota Ukraina akibat serangan militer Rusia (ayosurabaya com)
kaltenglima.com -  Militer Rusia resmi  menyerang ke sejumlah kota di Ukraina pada Kamis 24 Februari 2022 waktu setempat.
 
Dentuman ledakan bom silih bersahutan dan terdengar dari Kiev, Ibu Kota Ukraina. Selain itu, terdapat pula dua ledakan lainnya di kota Kramatorsk di wilayah Donbas timur, kota Kharkiv, Mariupol, Mykolaiv dan Odessa. Menurut otoritas Ukraina, ledakan tersebut terjadi karena adanya serangan misil akibat invasi dari Rusia.
 
Sementara memanasnya konflik antara Rusia- Ukraina dampaknya tidak hanya dirasakan di kawasan Eropa, namun juga akan dirasakan oleh negara di berbagai kawasan lainnya. Salah satunya negara Indonesia. Pasalnya kedua Negera tersebut memiliki hubungan bilateral yang baik dengan Indonesia.
 
Dilansir kaltenglima.com dari ayosurabaya.com, juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, bahwa konflik yang sedang terjadi antara dua negara tersebut bisa mempengaruhi hubungan perdagangan dan investasi dengan Indonesia.
 
“Baik Ukraina maupun Rusia merupakan negara sahabat untuk Indonesia. Antara kedua negara memiliki hubungan bilateral yang baik termasuk dalam konteks hubungan perdagangan, investasi, dan lainnya,” kata Faizasyah dalam konferensi persnya, Kamis 24 Februari 2022.
 
Seperti diberitakan ayosurabaya.com dalam artikel berjudul Dampak Konflik Rusia Ukraina Terhadap Indonesia  Perdagangan Terganggu, dia menekankan, apabila konflik terjadi di kedua negara, dampak tidak hanya dirasakan di kawasan Eropa namun juga akan dirasakan oleh negara di berbagai kawasan lainnya. “Kita akan terdampak dalam konteks perdagangan misalnya, dan aliran pergerakan manusia ke wilayah Eropa ke Indonesia,” tuturnya.
 
Sebagai informasi, saat ini terdapat 138 WNI yang berada di Ukraina. Mayoritas WNI tinggal di Kyiv, Odessadan beberapa kota lainnya.
 
Sementara menurut Dirjen Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, Indonesia mengambil rencana kontigensi yang disiapkan jika situasi semakin tidak terkendali demi melindungi para WNI tersebut.
 
"Sesuai dengan rencana kontigensi, kami telah meminta WNI untuk dapat berkumpul ke KBRI kita yang berada di Kyiv. Sedangkan bagi WNI yang kesulitan, agar segera dapat menghubungi nomor hotline darurat KBRI Kyiv," ujar Judha.
 
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Kamis, mengumumkan operasi militer di Ukraina. Dia mengklaim hal itu dimaksudkan melindungi warga sipil.
 
Sebelumnya Putin terlebih dulu mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk, dua wilayah di timur Ukraina yang dikuasai kelompok milisi pro-Rusia.
 
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan, tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan atas ancaman yang datang dari Ukraina. Dia menambahkan, Rusia tidak memiliki tujuan untuk menduduki Ukraina. Putin mengatakan, tanggung jawab atas pertumpahan darah terletak pada “rezim” Ukraina.
 
Putin memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya untuk mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada “konsekuensi yang belum pernah mereka lihat sebelumnya”.
 
Dia menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengabaikan tuntutan Rusia untuk menghentikan Ukraina bergabung dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Putin menganggap mereka gagal menawarkan jaminan keamanan kepada Moskow. ***
 
(Icheiko Ramadhany/ayosurabaya.com)
 

Terkini