kaltenglima.com - Invasi Rusia telah meninggalkan kenangan kelam bagi rakyat Ukraina. Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan sedikitnya sejuta pengungsi telah meninggalkan Ukraina untuk mencari tempat yang lebih aman.
Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan, situasi di Ukraina bisa menjadi krisis pengungsi terbesar di Eropa abad ini.
"Data kami menunjukkan bahwa kami melewati angka 1 juta," kata juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), seperti dikutip pikiranrakyat.com dari AP News, Kamis (3/3)2022).
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi mengatakan hanya dalam waktu tujuh hari, pengungsi Ukraina eksodus ke negara-negara tetangga.
Juru bicara UNHCR lainnya, Shabia Mantoo mengatakan, pada tingkat ini arus keluar dari Ukraina dapat menjadikan negara itu krisis pengungsi terbesar abad ini
Invasi Rusia ke Ukraina telah menimbulkan kecaman dari banyak negara di dunia. Rusia dikenakan sanksi berat, tetapi Presiden Vladimir Putin belum juga, melunak.
Rusia juga dituntut oleh Majelis Umum PBB di Pengadilan Internasional atas kejahatan perang.
Pemerintah Ukraina mengklaim lebih dari 2.000 warga sipil tewas akibat serangan Rusia, klaim ini tak dapat diverifikasi.
Sementara itu, Rusia resmi merilis jumlah tentaranya yang tewas sebanyak 498 orang.
UNHCR mengeluarkan permohonan bantuan sebesar $1,7 miliar USD setelah memperkirakan 12 juta orang di Ukraina membutuhkan bantuan dan perlindungan.
Sementara itu, empat juta orang diperkirakan membutuhkan bantuan di negara-negara tetangga.(***)