internasional

China: Solusi Konflik Ukraina Ada di Tangan NATO dan AS

Jumat, 18 Maret 2022 | 12:28 WIB
Jubir Kemenlu China, Zhao Lijin mengungkapkan solusi penyelesaian konflik Rusia-Ukraina berada di tangan AS dan NATO (Wikipedia)

kaltenglima.com - Eskalasi militer masih terus terjadi di Ukraina. Juru bicara Kementerian Luar Negeri (FM) China menegaskan, solusi untuk penyelesaian konflik militer Ukraina terserah kepada AS dan NATO.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, seperti dikutip dari telesurengliah. net, Kamis (17/3/2022), mengatakan bahwa AS dan NATO adalah pihak penting dalam mencari solusi untuk konflik militer yang sedang berlangsung di Ukraina.

Juru bicara itu mengungkapkan harapan China pada AS untuk berpihak pada perdamaian dan keadilan dengan sebagian besar negara berkembang di dunia, sehingga dapat mencapai solusi damai dalam krisis Eropa.

Zhao menggarisbawahi peran China dalam mempromosikan pembicaraan damai dan melakukan upaya untuk memberikan solusi terhadap krisis secara damai. Dia menambahkan bahwa negara Asia akan terus berdiri dengan posisi konstruktif dalam masalah ini.

Juru Bicara Kemenlu China ini mencatat para pemrakarsa konfrontasi antara Rusia dan Ukraina, harus merenungkan posisi mereka tentang hal itu, memikul tanggung jawab mereka atas masalah tersebut, dan mengambil langkah-langkah yang mengurangi ketegangan pada masalah tersebut.

Menurut Zhao, ekspansi NATO ke arah timur secara langsung akan terhubung dengan konflik yang sedang berlangsung antara kedua negara Eropa. Ini memperlihatkan bahwa kunci untuk menyelesaikan konflik Ukraina terletak di tangan AS dan NATO.

Ia kembali mengulangi posisi China yang adil dan objektif dalam situasi bermasalah Ukraina. Sambil memperingatkan bahwa negara-negara yang seharusnya benar-benar "merasa tidak nyaman" adalah mereka yang berpikir mereka telah memenangkan Perang Dingin dan dapat mendominasi dunia, tanpa mempertimbangkan kekhawatiran orang atau pihak lain.

Sementara itu, media, di Washington melaporkan Amerika Serikat (AS) was-was ke China. Washington mengaku memiliki informasi yang menunjukkan bahwa Beijing telah mengungkapkan keterbukannya untuk membantu militer Rusia, termasuk keuangannya, di perang Ukraina.

Hal ini ditegaskan oleh seorang diplomat AS ke CNN International. Ia juga menyampaikan bahwa NATO tahu soal itu.

"Dalam kabel diplomatik, AS menyampaikan kepada sekutunya di Eropa dan Asia bahwa China telah menyampaikan kesediaannya untuk membantu Rusia, yang telah meminta dukungan militer," tulis media AS itu mengutip sumber tersebut, Selasa (15/3/2022).

"Kabel itu tidak menyatakan secara pasti bahwa bantuan telah diberikan. Seorang pejabat juga mengatakan AS memperingatkan dalam telegram bahwa China kemungkinan akan menyangkal bersedia memberikan bantuan."

Rusia juga dikatakan meminta bantuan makanan untuk perang (MRE). Dua sumber juga mengatakan ini.

Permintaan tersebut menggarisbawahi tantangan logistik dasar yang menurut para analis dan pejabat militer telah menghalangi kemajuan serangan Rusia di Ukraina.

Tentara Rusia beberapa kali dilaporkan membobol toko kelontong di negeri tetangganya itu untuk makan selama serangan berlangsung.

Halaman:

Tags

Terkini