Menurut BBC, Dr. Attiah, manajer rumah sakit tempat Aya dirawat, mengatakan dia telah menerima puluhan telepon dari orang-orang di seluruh dunia yang ingin mengadopsi bayi Aya.
Baca Juga: Penganiayaan Berdarah di Murung Raya, Korban Ditusuk dengan Sajam
"Saya tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mengadopsi dia sekarang. Sampai keluarga jauhnya kembali, saya memperlakukannya seperti salah satu dari saya sendiri," kata Dr. Attiah, yang juga memiliki anak perempuan yang hanya empat bulan lebih tua dari Aya, kepada BBC.
Bayi perempuan ini juga disusui oleh istri Attiah, bersama putri mereka sendiri.
Hani Marouf, dokter anak yang merawat Aya, mengatakan kepada BBC bahwa ketika dia tiba pada hari Senin, 6 Februari 2023 bayi itu dalam keadaan yang sangat buruk, dia mengalami benjolan, memar, dia kedinginan dan hampir tidak bernapas.
Baca Juga: Viral! Pasangan Transgender di India Bikin Heboh Setelah Bagikan Foto Kehamilan
"Jika gadis itu ditinggalkan satu jam lagi, dia akan mati," katanya.
Sementara itu, saat ini, Aya dalam kondisi stabil dan, menurut The Associated Press, paman ayahnya, Salah al-Badran, akan membawanya begitu dia keluar dari rumah sakit.
Al-Badran dan keluarganya berhasil menyelamatkan diri dari gedung satu lantai mereka saat gempa melanda, namun rumah mereka hancur. Dia dan keluarganya yang berjumlah 11 orang tinggal di tenda. ***