KALTENGLIMA.COM - Anggota DPRD Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, sekaligus Rais Syuriyah PCNU Barut, H. Al Hadi, menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran krusial sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan terbesar dalam sejarah Indonesia.
Dalam pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) IX NU Barut pada Sabtu, 9 Februari 2025, Al Hadi menyampaikan bahwa NU berkembang dengan corak dan kultur khasnya, serta berperan aktif dalam perjalanan bangsa.
Sebagai organisasi berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah, NU mengedepankan sikap akomodatif terhadap berbagai mazhab keagamaan tanpa berupaya menyatukan atau menghilangkannya.
Baca Juga: Resmi Dibuka! Asisten III Setda Yaser Arafat Hadiri Konfercab IX NU Barut
"Sebagai organisasi kemasyarakatan, NU juga menampilkan sikap toleransi terhadap nilai-nilai lokal," ujar Al Hadi.
Ia menekankan bahwa NU telah berakulturasi dengan budaya masyarakat setempat dan mengakui keberagaman tradisi di Indonesia.
Dengan wawasan multikulturalnya, NU lebih mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat di seluruh Nusantara.
Baca Juga: Dinkes Bengkulu Catat 94 Kasus Tuberkulosis pada Januari 2025
Lebih lanjut, Al Hadi menjelaskan bahwa NU bersikap netral terhadap kekuatan politik dan pemerintah, namun tetap memberikan kebebasan bagi warganya dalam menyalurkan aspirasi politik mereka.
Menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, NU berpegang pada prinsip Al-muhafadhatu ‘alal qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashla, yakni mempertahankan nilai-nilai lama yang baik serta mengadopsi nilai-nilai baru yang lebih baik.
Prinsip ini sejalan dengan fikrah nahdliyyah, yang mencerminkan pola pikir moderat, toleran, reformis, dinamis, dan metodologis.
Baca Juga: Wamen ESDM Ingatkan Hal Ini jika Ada Indikasi Masyarakat yang Timbun Elpiji 3 Kg
Al Hadi menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa NU memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga identitas dan karakter bangsa di tengah perubahan zaman.