KALTENGLIMA.com, Muara Teweh - Anggota DPRD Barito Utara, H Tajeri terus mendorong pemerintah daerah dan tim pemantauan dan pengawasan distribusi LPG bersubsidi, untuk melakukan penertiban dan tindakan tegas.
Baca Juga: Haji Backpacker Asal Indonesia Wukup di Arafah Hanya Pakai Tenda Terpal
Legislator ini membongkar penyebab mahalnya LPG bersubsidi 3 kg yang di jual melebihi harga eceran tertinggi (HET) di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Pasalnya kata politisi Partai Gerindra Barito Utara ini, harga LPG bersubsidi 3 kg di Kota Muara Teweh dan sekitarnya masih bebas di jual harga tinggi.
Menurutnya, perlu ada tindakan tegas agar ada efek jera bagi pelaku penyelewengan. Kasihan masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
"Dua hari lalu saya sidak di dalam Kota Muara Teweh harga LPG bersubsidi dijual beragam. Termurah Rp35.000 dan ada juga yang menjual sampai harga Rp39.000 per tabung," kata H Tajeri, Senin 05 Juni 2023, pagi.
Dikatakannya, dirinya berbioncang dengan pedagang kios eceran di Jalan Sengaji Hilir, Taman Rekreasi remaja, jalan Pendreh, Jalan Akasia, Panglima Batur, Sengaji Hulu dan Jalan Dahlia. Mereka mendapat pasokan malam hari, dibagi oleh pemasok menggunakan mobil Pickup.
Baca Juga: Peringati Hari Raya Waisak, 1.216 Narapidana Terima Remisi dan 7 Langsung Bebas
Baca Juga: Usai NCT DOJAEJUNG dan Kaka, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Undang Alan Walker ke Rumah
"Kalau ditanya kepada pengecer dari mana dapat si MILON, jawabnya diantar malam hari pakai mobil pickup dengan harga diatas HET. Berapa harga yang pengecer dapatkan, silahkan Tim pengendalian HET menyamar jadi pembeli ke pengecer, pasti akan kaget mendengar jawabannya," beber Tajeri.
Dia meminta kepada Tim pengendalian HET, untuk tidak menerima laporan dari atas meja. Sebab akan sia-sia dan harga LPG bersubsidi di daerah ini tidak akan tertib sesuai HET.
Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Punya Pengikut Instagram Capai 60 Juta, Netizen Korea : Siapa Mereka?