KALTENGLIMA.COM - Spotify Technology SA berencana untuk menaikkan harga langganan mereka di lima pasar, termasuk Inggris, Australia, dan Pakistan, pada akhir April mendatang. Peningkatan ini diharapkan mencapai sekitar Rp 15.985 hingga Rp 31.970 per bulan, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg News pada Rabu, 3 April, dengan mengutip sumber yang akrab dengan masalah tersebut.
Saham perusahaan layanan streaming musik asal Swedia ini melonjak lebih dari 5% dalam perdagangan awal sebagai respons terhadap pengumuman tersebut. Spotify juga berencana untuk menaikkan harga di Amerika Serikat, pasar terbesarnya, pada tahun ini, sesuai dengan laporan tersebut.
Selain itu, perusahaan juga akan memperkenalkan tier dasar baru yang akan menawarkan musik dan podcast dengan harga bulanan sekitar Rp 15.985. Namun, buku audio tidak akan termasuk dalam tier dasar baru ini, seperti yang dilaporkan.
Baca Juga: iOS 18 Siap Dirilis, Berikut Daftar iPhone yang Dapat Update
Tier dasar baru ini merupakan yang pertama dari beberapa opsi harga baru yang akan diperkenalkan oleh Spotify, menurut laporan tersebut. Namun, ketika diminta tanggapannya oleh media, Spotify menolak untuk memberikan komentar tentang laporan tersebut.
CEO Spotify, Daniel Ek, sebelumnya telah menyatakan pada bulan Februari bahwa perusahaan memiliki "banyak tuas untuk ditarik, termasuk kenaikan harga," dan menambahkan bahwa investasi dalam podcast menjadi beban bagi bisnis pada tahun 2023.
Dalam skema harga bulanannya, Spotify menawarkan paket premium sebesar Rp 10.877 untuk individu, Rp 23.977 untuk duo, dan Rp 27.120 untuk keluarga di Amerika Serikat, menurut situs web perusahaan. Dengan kenaikan harga baru ini, rencana individu diperkirakan akan naik sekitar Rp 15.985 per bulan, sedangkan rencana keluarga dan rencana duo untuk pasangan akan naik sebesar Rp 31.970, sesuai dengan laporan Bloomberg.