KALTENGLIMA.COM - Elon Musk dilaporkan bertemu secara rahasia dengan pejabat Iran, sebagaimana diberitakan The New York Times pada Kamis, mengutip sumber anonim.
Pertemuan lebih dari satu jam ini kabarnya berlangsung di lokasi tersembunyi pada Senin lalu, di mana Musk bertemu dengan Amir Saeid Iravani, duta besar Iran untuk PBB, untuk meredakan ketegangan antara Teheran dan Washington.
Diketahui bahwa Musk kini memiliki hubungan erat dengan Donald Trump, yang baru saja memenangkan pemilu AS pada 5 November dan akan dilantik sebagai presiden ke-47 pada Januari 2025.
Baca Juga: PPN 12% Buat Pedagang Online Kelimpungan
Sumber dari Iran menyebutkan bahwa pertemuan antara Musk dan Iravani berlangsung dengan "positif," namun belum ada konfirmasi resmi dari tim transisi Trump maupun misi Iran untuk PBB.
Menurut laporan AFP, jika pertemuan ini benar terjadi, maka hal ini menunjukkan keseriusan Trump dalam mendekati Iran melalui diplomasi, berbeda dengan pendekatan lebih keras yang sebelumnya didukung kelompok konservatif Partai Republik dan Israel.
Ini juga mencerminkan pengaruh Musk dalam pemerintahan Trump, yang selama kampanye digambarkan sebagai "pembuat kesepakatan" walau tetap mendukung Israel.
Baca Juga: Ini Kata Polisi soal STNK Mati 2 Tahun Data Kendaraan Dihapus, Tak Bisa Didaftar Ulang
Di sisi lain, Iran kini dipimpin oleh presiden moderat Masoud Pezeshkian, yang diharapkan dapat membantu memperbaiki hubungan dengan AS.
Selain Musk, Trump juga menunjuk pengusaha kaya lainnya, seperti Vivek Ramaswamy, untuk memimpin "Departemen Efisiensi Pemerintah" yang bertugas merombak birokrasi federal. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatan kelompok bisnis dalam pemerintahan Trump, termasuk Musk.
Sebuah posting di platform X menyebutkan bahwa "kami membutuhkan revolusioner pemerintahan dengan IQ sangat tinggi yang bersedia bekerja lebih dari 80 jam per minggu untuk pemotongan biaya," serta menambahkan bahwa "Elon dan Vivek akan meninjau pelamar terbaik di antara 1% teratas."