Buntut Kasus TPPU Narkotika, Aset Senilai Rp39,6 Miliar Milik Pengusaha Hotel Armani di Sita Bareskrim Polri

KALTENGLIMA.COM – Buntut kasus dari TPPU (tindak pidana pencucian uang), aset senilai Rp 39,6 Miliar milik pengusaha hotel Armani berinisial LS di Muar Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, di sita Bareskrim Mabes Polri, Selasa 12 September 2023.

Adapun aset yang di sita Bareskrim Mabes Polri ini berupa aset hotel Armani dengan 4 SHM senilai Rp 30 Miliar, tanah dan perkantoran Rp6 miliar serta tanah dan bangunan rumah yang didiami istri LS senilai Rp 1,7 Miiar. Dan 2 tanah kosong senilai Rp1,85 miliar.

Hal tersebut terungakap dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada 12 September 2023 di Jakarta.

Baca Juga: Geger! Penemuan 3 Mayat Tanpa Kepala di Pesisir Pantai Lampung

Konferensi pers ini dihadir Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, Wadir Narkoba Polda Kalteng AKBP Timbul Siregar di Muara Teweh.

Dalam konferensi pers yang digelar Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada di Jakarta yang dilanjutkan oleh Wadir Narkoba Polda Kalteng AKBP Timbul Siregar di Muara Teweh, mengatakan, total aset yang disita atau disegel Rp39,6 Miliar.

AKBP Timbul Siregar yang didampingi Kapolres Barito Utara AKBP Gede Pasek Muliadnyana mengatakan, LS merupakan orang tua dari Fredy Pratama (pelaku utama) yang kini masih buron.

Baca Juga: Viral Lagu Anak-Anak Malaysia ‘Hello Kuala Lumpur’ Diduga Plagiat Lagu ‘Halo Halo Bandung’

Fredy Pratam sendir menjalankan bisnis narkotika nya dari Thailand.  "Hubungan antara LS (Lian Silas) pemilik Armani Hotel Muara Teweh dengan Fredy Pratama orang tua dari pelaku utama yang masih buron,“ kata AKBP timbul SIregar.

Saat ini, Fredy Pratama masih menjadi buronan dan sedang dilakukan pengejaran oleh Polri, Royal Malaysia Police, Royal Thai Police US-DEA.

Sementara itu, LS terancam 10 tahun penjara dengan denda Rp 10 Miliar.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Umumkan Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ini Rinciannya

“Ancaman untuk tersangka LS 10 tahun penjara dengan denda Rp10 miliar,” kata AKBP Timbul. ***