KALTENGLIMA.com - Seperti dkietahui sebelumnya, jasad korban tenggelam di sungai Barito merupakan pelajar SMPN 1 Muara Teweh bernama Reland Abi Fabrizio (14) telah ditemukan tak bernyawa, pada Selasa 23 Juli 2023.
Korban yang saa Ini duduk dibangku kelas IX SMPN- 1 ditemukan tewas tenggelam di sekitar body belakang tongkang yang bertambat di pantai sungai Barito tersebut.
Baca Juga: Akibat Update CrowdStrike Windows Tumbang Secara Global, Kok Mac Tak Kena?
Media ini mencoba melihat dengan seksama keadaan pantai dimana pelajar SMP ini tenggelam. Memang menyaksikan, pantai yang sebenarnya tidak luas tersebut tampak menarik di mata untuk dijadikan tempat bermain bagi anak-anak. Apalagi disaat sungai Barito surut seperti sekarang Ini terlihat sekali hamparannya.
Pasir pantainya yang putih dan berbeda dari pantai Sungai Barito pada umumnya tentu mengundang dayak tarik tersendiri bagi yang melihatnya. Lebih lagi pantainya relatif bersih dari pantai-pantai lainnya disepanjang sungai Barito. Untuk menjangkaunya pun begitu mudah, dari kota Muara Teweh tidak sampai menghabiskan waktu 15 menit untuk mencapai tempat tersebut.
Baca Juga: Gaza Terdeteksi Virus Polio, Tentara Israel Panik Minta Divaksin
Baca Juga: Pemkab Ajak KNPI Murung Raya Dukung Program Pemrintah
Disamping pantai itu dijadikan tempat tongkang-tongkang dan LCT perusahaan bertambat dan melakukan aktivitas bongkar muat perusahaan.
Namun dibalik bagusnya bentuk pantai kecil itu, sebenarnya pantai tersebut ternyata menyimpan bahaya.
Diutarakan oleh anggota Damkar Barito Utara, Upik, yang dibenarkan kawan-kawannya sesama personil Damkar. Korban tenggelam di sekitar pantai tersebut bukan kali pertama ini saja terjadi. Tanpa merinci jumlah pastinya, setidaknya lebih dari 1 korban anak-anak yang juga tewas tenggelam diperairan pantai itu.
Baca Juga: Tiket Pesawat Garuda Diskon hingga 80%, Rute Apa Saja?
Air ditepi pantai itu bila dilihat dengan pandangan mata sepintas surut. Dapat disangka oleh siapa saja permukaan pasirnya sama dengan kedalaman airnya. Tetapi sebenarnya setelah kita berjalan masuk ke airnya sejauh lebih kurang 2 meter meninggalkan bibir pantai, disitu ada turunan yang dalam.
Hal tersebut dibuktikan dengan ditancapkannya sebuah tongkat oleh tim penyelamat agak jauh 2 meter dari bibir pantai. Tongkat yang hanya muncul ujungnya sekitar satu jengkal tersebut panjang tongkatnya padahal lebih dari 2 meter.
Korban Abi yang hobi main sepak bola dan bergabung di SSB Biniang Muda Muara Teweh saat ini sudah berada bersama keluarganya. Kini semua tinggal kenangan karena tidak menemukan Abi lagi di lapangan bola. Jasadnya rencana akan di makamkan Rabu besok (24/7/2024). Anak pertama dari 3 bersaudara tersebut, menurut informasi dari petugas Damkar, tewas pada saat ibunya sedang mengandung adiknya. Ucapan turut berbelasungkawa terus disampaikan kawan-kawan Abi dari siswa siswi SMPN 1 Muara Teweh atas kepergian Abi yang masih belia ini. (*)