Bupati Barito Utara Temukan Kerusakan Parah dan Bau Tidak Sedap di RSUD Muara Teweh

photo author
- Senin, 13 Oktober 2025 | 20:45 WIB
Bupati Barito Utara, Shalahuddin menunjuk salah satu plafon yang terungkap rusak parah di RSUD Muara Teweh. Foto-ist
Bupati Barito Utara, Shalahuddin menunjuk salah satu plafon yang terungkap rusak parah di RSUD Muara Teweh. Foto-ist

MUARA TEWEH – Bupati Barito Utara, H. Shalahudin, bersama Wakil Bupati Felix Sonadie Y. Tingan, dikejutkan dengan kondisi sejumlah fasilitas di RSUD Muara Teweh yang mengalami kerusakan parah dan menimbulkan bau tidak sedap. Temuan ini didapatkan dalam kunjungan kerja pertamanya usai memasuki masa jabatan. Selasa, 13 Oktober 2025.

Inspeksi mendadak (sidak) yang didampingi Sekda Muhlis serta sejumlah kepala dinas terkait ini langsung dibawa oleh Direktur RSUD, dr. Tiur Meida, ke ruangan-ruangan yang dinilai paling bermasalah.

Kerusakan pertama terlihat di ruang CSSD (Central Sterile Supply Department), ruangan vital untuk sterilisasi alat kesehatan. Plafon gipsum ruangan tersebut berlobang akibat rembesan air dari lantai atas. Menurut Tiur, kondisi serupa juga ditemui di beberapa ruang pelayanan pasien lainnya.

"Banyak toilet mampet dan tidak bisa terpakai. Kami juga akan memperbaiki semua ruang di wing A karena sesuai standar, setiap kamar pasien harus ada toilet di dalamnya," jelas Tiur.

Kekhawatiran bertambah saat kunjungan berlanjut ke ruang ICCU. Ruangan intensif untuk pasien kritis ini justru mengalami kebocoran limbah toilet dari lantai atas. Kondisi ini memancing komentar pedas dari Bupati Shalahudin.

"Waduh, masuk di sini tidak enak karena bocoran dari atas terus masuk. Kalau begini bagaimana pasien bisa sehat?" celetuk Bupati kepada awak media.

Bau tidak sedap akibat rembesan limbah di ICCU ini semakin menguatkan kesan buruk terhadap kondisi rumah sakit. Dr. Tiur mengaku bahwa dokter jaga di ruangan tersebut sudah berulang kali melaporkan kerusakan ini.

Menanggapi temuan tersebut, Bupati Shalahudin secara tegas memerintahkan jajarannya, khususnya Kepala Dinas PUPR, untuk segera melakukan perbaikan. Ia juga mempertanyakan keberadaan anggaran pemeliharaan tahunan yang seharusnya dialokasikan untuk mencegah kerusakan semacam ini.

"Ada apa enggak dana pemeliharaan dianggarkan setiap tahun? Mestinya harus ada. Agar bangunan dan fasilitas rumah sakit terjaga baik," tegasnya.

Secara komitmen, Bupati menyatakan akan memasukkan anggaran perbaikan besar-besaran untuk RSUD Muara Teweh dalam APBD tahun 2026.

"Kita akan masuk anggaran perbaikan di tahun 2026. Saya akan mendatangkan konsultan manajemen konstruksinya di lusa. Saya berkeinginan rumah sakit ini di tahun depan akan terlihat seperti baru. Targetnya seperti itu," pungkas Bupati Shalahudin, didampingi Wabup Felix.

Meski estimasi biaya perbaikan belum diketahui, Shalahudin mengakui bahwa kondisi rumah sakit tersebut cukup memprihatinkan dan membutuhkan penanganan serius untuk memastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak terganggu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahya Firmansyah

Rekomendasi

Terkini

X