KALTENGLIMA.com, Muara Teweh- Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menyebutkan, ada 891.943 hektar lahan tambang batu bara yang ada di Kalimantan Tengah.
Dari luasan hektar tersebut, Kabupaten Barito Utara memiliki luas lahan tambang batu bara mencapai 288.644,54 hektar.
Meski dengan daerah berpenduduk sebanyak 163.343 warga ini, namun di Bariro Utara terdapat 2.600 orang atau 1,6 persen merupakan masyarakat miskin ekstrim.
Baca Juga: Barito Utara Penghasil Batu bara Terbesar di Kalteng, Namun Ribuan Masyarakatnya Masih..
Jumlah ribuan masyarakat miskin ekstrim ini diakui langsung Pj Sekda Barito Utara, Drs Jufriansyah, dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Dinas KPP Barito Utara, Kamis 30 November 2023.
"Jumlah penduduk Kabupaten Barito Utara (163,243 menurut data statistik tahun 2023) sekitar 1,6 persen masyarakatnya terindikasi masyarakat miskin exkstrim," kata Drs Jufriansyah.
Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Politik Sejak Dini, Ini Ketua DPRD
Baca Juga: Murung Raya Bershalawat, Hermon Ajak Masyarakat Jaga Persatuan
Menurut Jufriansyah, di tahun 2023 dan seterusnya Pemerintah Kabupaten Barito Utara akan terus melaksanakan kegiatan dalam rangka mendukung program nasional.
“Kalau ekstrim itukan sudah luar biasa, ditempat kita ini ada keluarga yang tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya,” ungkapnya.
Sesuai dengan mandat pemerintah pusat, Kabupaten Barito Utara harus melaksanakan kegiatan-kegiatan penanganan inflasi dan pengentasan kemiskinan.
Baca Juga: Pj Bupati Muhlis Audensi Bersama FPK Barito Utara
Kegiatan ini sekaligus menekan inflasi dan menurunkan angka kemiskinan, termasuk yang ada hubungannya dengan stunting.
Dilansir dari laman Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Selasa (21/2/2023), kemiskinan Ekstrem merupakan kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, yaitu makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial.