"Dengan demikian, mereka dapat bersaing dan berkolaborasi secara setara dan bermartabat dengan berbagai pihak, termasuk dunia usaha dan investor," terangnya.
Sehingga, menurut Muhlis, dengan diadakannya simposium ini diharapkan menjadi momentum untuk bersama-sama mendukung terwujudnya investasi yang berkeadilan dan berkelanjutan.
"Dengan begitu mampu mengangkat martabat masyarakat adat serta memperkokoh pembangunan nasional," tutupnya.
Pada simposium nasional masyarakat adat ini, menghadirkan beberapa narasumber seperti Dr. Fahri Bacmid, SH., MH, M. Armen Lukman, SH., MH, dan Dr. Rico Septian Noor, SH., MH.
Penjabat (Pj) Damang Adat Kecamatan Lahei, Aryosi Jiono mengatakan, kegiatan ini dapat meluruskan kesalahpahaman masyarakat dengan para investor yang ada.
"Saya pikir ini krusial, karena mengingat beberapa waktu lalu banyak sekali masalah yang ada di Barito Utara yang mungkin salah satu penyebabnya kurangnya pemahaman dan sosialisasi yang berhubungan dengan adat istiadat," kata Aryosi.
Sehingga, ia menilai, kegiatan ini dapat menyamakan persepsi terkait bagaimana korelasi hukum adat dan hukum positif itu berjalan.
"Saya pikir ini penting dibicarakan. Semoga narasumber kita nanti bisa memberikan materi yang seimbang untuk kepentingan kedua belah pihak," pungkasnya.