MUARA TEWEH - Perkumpulan Warga Batara Mandi Perduli Sosial dan Investasi (Perwabara Pasti) menggelar simposium nasional masyarakat adat, di Balai Antang, Muara Teweh pada Senin, 29 September 2025.
Disampaikan Ketua Pelaksana Simposium Nasional Masyarakat Adat, Gusti Rahmadijaya, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat adat.
"Menurut narasumber kami, kegiatan seperti ini pertama kalinya di dunia berhubungan dengan masyarakat adat. Selama ini hanya wacana wacana yang biasanya erat hubungannya dengan politik. Tapi kali ini murni untuk masyarakat," kata Rahmadijaya.
Dari kegiatan ini, Rahmadijaya mengungkapkan, pihaknya ingin pemerintah daerah dapat menyelesaikan payung hukum berupa Peraturan Daerah (Perda) terkait adat.
"Karena selama ini secara nasional saja seperti disampaikan narasumber kita ini, di era Presiden Jokowi dua periode, undang-undang berhubungan dengan kepentingan adat sendiri mangkrak, sampai di provinsi kami berdiskusi itu pa Gubernur beliau membuat Pergub," ungkapnya.
Sehingga, ia berharap dengan dilaksanakan simposium ini pihaknya dapat memperjuangkan hak-hak adat dan disampaikan perlunya undang-undang tentang hak adat itu.
"Kita berharap rekomendasi yang kita hasilkan dari sini kita ajukan ke pa gubernur, nanti jika disetujui kita ingin lanjut mengajukan ke pa Presiden Prabowo, kita harapkan bisa secara langsung berdiskuis bertatap muka dengan pa presiden untuk membahas hal terkait hak adat ini," tuturnya.
Simposium nasional Masyarakat Adat kali ini mengangkat tema "Masyarakat Adat sebagai Pelaku Penting Dalam Dunia Investasi".
Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Utara, Drs. Muhlis menyampaikan, peran strategis masyarakat adat dalam mendorong investasi yang berkeadilan dan berkelanjutan ditekankan sebagai pilar penting pembangunan nasional.
Ia menggarisbawahi nilai-nilai esensial yang dimiliki masyarakat adat, tidak hanya sebagai penjaga budaya dan pelestari adat, tetapi juga sebagai aktor utama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pendorong investasi yang memberdayakan.
"Kebersamaan dan persatuan masyarakat adat dalam mendukung investasi diyakini dapat menjadi penyokong pembangunan berkelanjutan di masa depan. Keterlibatan langsung masyarakat adat dalam dunia investasi akan memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan jangka panjang sektor perekonomian," ujar Muhlis.
Dikatakan Muhlis, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat adat, dan pelaku usaha disebut sebagai komponen dasar terwujudnya investasi yang berkeadilan dan terarah.
"Simposium ini diharapkan menjadi wadah diskusi inspiratif untuk memperkokoh kemampuan dalam mencetuskan keputusan yang baik serta mengembangkan investasi yang lebih kompleks," sebutnya.
Lebih lanjut, Muhlis mengatakan peran serta masyarakat adat diharapkan mampu mendorong penguatan posisi mereka dalam dunia investasi, sekaligus meningkatkan kapasitas di bidang ekonomi, keuangan, dan kewirausahaan.