Dari ratusan pangkalan ini, masih banyak ditemukan fiktif oleh Dinas Perindang Kabupaten Barito Utara. Namun, informasi terakhir yang diperoleh media ini, pertamina sudah meminta 4 agen di Barito Utara, memperbaharui pangkalan diduga fiktif alias menggantinya dengan data terbaru.
Pedagang di desa justru mendapat pasokan elpiji dari pangkalan atau agen tidak resmi. Karenanya harga yang di jual di desa mahal. (*)