muara-teweh

Soal Insiden Ormas Dayak, Komandan Batamad : Tidak,Ada Batamad Melepaskan Spanduk, Kami Sekadar Pengamanan

Sabtu, 19 Maret 2022 | 18:22 WIB
Pimpinan Batamad Barito Utara Hertin Kilat berhadapan dengan Ketua Gerdayak Saprudin S Tingan. Keduanya berada di lahan sengketa di Desa Baliti, Kecamatan Gunung Timang (Melkianus HE)

 

kaltenglima.com - Unsur pimpinan tepatnya Komandan Brigade Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (Batamad) Kabupaten Barito Utara, Hertin Kilat, angka bicara soal insiden pada Rabu (16/3/2022).

Batamad tidak berurusan dengan masalah spanduk, tetapi fokus pada pengamanan sesuai dengan surat permintaan perusahaan, dalam hal ini PT AGU/DSN.

"Tidak ada Batamad melepaskan spanduk. Kehadiran Batamad di lokasi sekadar melaksanakan tugas pengamanan atas surat permohonan perusahaan," tegas Hertin Kilat melalui pesan singkat kepada kaltenglima.com, Sabtu (19/3/2022) sore.

Berita terkait : https://www.kaltenglima.com/daerah/pr-3512994767/2-kelompok-ormas-dayak-nyaris-bentrok-di-barito-utara-ternyata-berawal-dari-konflik-lahan-warga-dengan-pt-agu

Lebih jauh Hertin melanjutkan, soal sengketa yang terjadi di Baliti, Kecamatan Gunung Timang, Batamad tidak ikut campur.

"Terkait dengan masalah sengketa kami tidak ikut campur, dipersilahkan kepada kedua belah pihak untuk menyelesaikannya," tambah Hertin.

General Manager PT AGU/DSN Areal Kalimantan Said Abdullah Alatas dan GM PT AGU Raju Wardana, tak menjawab pertanyaan media ini.

Padahal AGU sebagai pihak yang berkepentingan perlu didengar tanggapannya, karena kesan yang muncul seolah hendak mengadu domba dua kelompok Ormas Dayak.

Masalah, di lahan PT AGU kembali viral di media sosial, Rabu (16/3/2022) di lahan sengketa, Desa Baliti dua pihak, yakni Koalisi 4 Ormas nyaris bentrok dengan Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (Batamad). Pimpinan Gerdayak dan Batamad berhadap-hadapan. Sebaliknya jajaran PT AGU duduk tenang di belakang layar, seolah tak terjadi apa-apa.

Insiden tersebut diketahui dari video yang beredar di medsos. Dua kelompok, sama- sama beratribut Dayak hendak baku hantam di area perkebunan sawit.

Video itu pertama kali dibagikan olelh akun Facebook bernama Sanupeli di grup Facebook Tewoyan. Video itersebut mendapat like dari 78 warga net dan ramai komentar. Dari riwayat laman, terekam bahwa video itu dibagikan sebanyak 12 kali.

Dalam video berdurasi dua (2) menit satu (1) detik itu, tampak dua pimpinan ormas hendak saling serang. Beruntung ada anggota polisi yang melerai sehingga perselisihan mereda.

Dalam video tersebut terdengar pula suara seorang perpuan marah-marah, sambil menuding ormas lain membela perusahaan besar sawit. Dia meminta spanduk Koalisi 4 Ormas yang dilepas segera dipasang kembali.

Halaman:

Tags

Terkini