Kaltenglima.com - Masih banyak wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang blank spot dari jaringan internet. Hal ini perlu diperhatikan untuk mendukung program Smart City yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
Kondisi blank spot ini menjadi perhatian Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rinie Anderson.
Dia berharap ada perhatian pada Pemerintah Kabupaten Kotim agar semua desa ada jaringan internet.
"Setidaknya tahun ini bisa berkurang dan semua desa bisa mengakses internet maupun jaringan telekomunikasi," kata Rini, Jum'at (10/6/2022).
Menurutnya, digitalisasi saat ini merupakan kebutuhan yang sangat penting dan mendesak. Namun, masih banyak desa yang belum memiliki jaringan internet.
Baca Juga: Pemkab Kotim Siap Laksanakan Program Smart City
"Saat zaman sudah berubah ke digitalisasi, maka internet bukan lagi sebagai kebutuhan sekunder tetapi bisa dikatakan sebagai kebutuhan primer. Itu karena sekarang segala sesuatunya perlu internet, bahkan transaksi keuangan dan lain sebagainya sudah digitalisasi," kata Rinie
Disebutkannya, ada 77 desa di Kotim yang blank spot. Karena saat ini dalam mendukung pembangunan sebagian sudah menggunakan sistem digital maka membangun jaringan internet di desa itu harus jadi prioritas pembangunan.
Dari data desa yang masih blank spot antara lain 3 desa di Kecamatan Telawang, 5 desa di Mentaya Hulu, 13 desa di Bukit Santuai, 14 desa di Antang Kalang, 14 desa di Telaga Antang, 8 desa Pulau Hanaut, 3 desa di Seranau, 4 desa di Kotabesi, 3 desa di Cempaga Hulu, 8 desa di Tualan Hulu, 1 desa di Cempaga, 1 desa di Mentaya Hilir Selatan.
Sayangnya, desa-desa yang tidak terjangkau jaringan internet tidak bisa mengikuti program digitalisasi. Sehingga proses pembangunan jauh lebih lambat dibandingkan desa yang sudah ada jaringan internet.