KALTENGLIMA.COM – Setelah dikabarkan ada tujuh pasien Covid-19 yang diminta untuk isolasi mandiri. Kiini satu pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Muara Teweh, dilaporkan meninggal dunia pada Jum’at, 25 November 2022.
Pasien berinsial HT, usia 55 tahun diketahui merupakan warga Desa Bukit Sawit, Kecamatan Teweh Selatan, Barito Utara.
Pasien tersebut kabarnya menghembuskan nafas terakhirnya saat menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Muara Teweh, pada Hari Jum’at, 25, November 2022 pukul 21.05 WIB.
Baca Juga: Tujuh Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri, Covid-19 di Barito Utara Belum Berakhir
Kabar tersebut dibenarkan Siswandoyo, Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara pada Sabtu, 26 November 2022.
“Pasien dirujuk ke rumah sakit hari kamis malam. Sempat mendapat perawatan di ruang isolasi, namun kondisi jelek dan menghembuskan nafas terakhir pada jumat 25 November 2022, sekira pukul 21.05 WIB,” ungkap Siswandoyo.
Dijelaskannya juga, saat dirujuk ke rumah sakit, hasil swab antigen positif. Kondisi pasien tersebut koma, dan tiba-tiba tidak ada respon, hingga penurunan kesadaran serta desaturasi.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Barito Utara Naik lagi, 8 Pasien Dalam Pengawasan
“Diagnosis pihak rumah sakit, Covid-19 infection, pneumonia, sepsis, anemia, AKI, dekubitus, dan stroke infark. pasien sudah di kubur pihak keluarga secara protokol kesehatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Satgas Barito Utara juga melaporkan, selain ada satu pasien covid-19 meninggal dunia, saat ini ada sebanyak 6 pasien covid-19 yang masih dirawat intensif di rumah sakit.
Terkait hal ini, warga Barito Utara diminta waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Orang yang Beresiko Terpapar Covid-19 Varian Baru Menurut Zubairi Djoerban
“Kami menghimbau kepada masyarakat, bahwa pandemi belum usai tetap terapkan disiplin prokes dan segera vaksin, vaksin sangat bermamfaat untuk memangkal, meringankan gejala akibat covid, vaksin tersedia di gerai-gerai vaksin dan puskesmas terdekat, bila sakit yabg dengan gejala, atau menyerupai covid segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk dapatkan diagnosa dan pengobatan terbaik jangan sampai terlambat,” pungkas Siswandoyo. ***