"Pada saat itu jangankan ngomong, jari kaki dan tangan aja kaku. Pengin rasanya usap keringat, tapi gak bisa apa-apa," aku Ferry Maryadi.
"Begitu sampai di IGD tensi dia rendah banget. Aku kasih tahu (dokternya) ini kayaknya kontradiksi obat. Dokternya juga sampai, oh... ya ampun ini dibarengi," tukas Deswita.
Baca Juga: Pemkab Murung Raya Ikuti Rakornas Kesiapsiagaan Nataru 2025–2026
Ferry merasa jika Deswita dan asistennya lambat memberikan pertolongan, mungkin nyawanya tak akan selamat. Ferry Maryadi mengaku pada saat tak sadarkan diri seperti itu, Ia merasa sedang di jalan dan mata tersorot lampu yang sangat menyilaukan.